Menurut Sarmuji, pilkada bukan hanya soal logistik dan biaya politik, tetapi juga keterikatan emosional antara pemimpin dan rakyat.
"Pilkada bukan hanya soal uang. Tapi juga tentang keterikatan emosional dengan masyarakat daerah. Keterikatan itulah yang melahirkan keberpihakan. Apapun sistemnya keberpihakan terhadap masyarakat daerah tidak boleh hilang," terangnya.
BACA JUGA:Kamboja Rilis Korban Serangan Balasan Thailand: 1 Tewas, 5 Luka-luka
Ia juga mendukung adanya diskusi bersama antar partai politik untuk menyamakan visi sebelum pembahasan resmi dilakukan.
"Sangat perlu, paling tidak bisa menyamakan frekuensi terlebih dahulu sebelum pembicaraan yang lebih formal," tutupnya.