Pasalnya pengakuan Mulyono itu dipatahkan oleh seorang Profesor UGM, yakni Prof. Mohammad Naiem.
Melalui sebuah video singkat, Prof Naiem membuat penjelasan kepada publik bahwa ucapan Mulyono tidak sesuai fakta sejarah keakademikan kampus. Mulyono berbohong?
BACA JUGA:Ada 103 Barang Bukti dalam Kasus Kematian Arya Daru: Sidik Jari dan DNA Teridentifikasi Milik Korban
BACA JUGA:Riza Chalid Kembali Mangkir dari Pemeriksaan Kejagung dalam Kasus Korupsi Minyak
Ia mengatakan, sejak tahun 1978 UGM sudah menerapkan sistem kurikulum yang jelas dan ada kredit semester (SKS).
Karena sistem tersebut berlaku, maka calon mahasiswa baru UGM pada masa itu sudah harus menentukan jurusan atau bidangnya.
Prof Naiem mengklaim, di tahun tersebut Fakultas Kehutanan UGM sudah punya empat jurusan.
"Mahasiswa diharuskan memilih salah satu dari empat jurusan di Fakultas Kehutanan sejak awal," kata Prof Naiem, dilihat Rabu, 30 Juli 2025.
BACA JUGA:PM Malaysia Akui Kenal Riza Chalid, Tapi Tak Tahu Keberadaannya
BACA JUGA:Bertemu dengan Anwar Ibrahim, MAKI Minta Prabowo Bahas Pemulangan Riza Chalid
Kemudian, Naiem menjabarkan mulanya FKT UGM memiliki tiga bidang kejuruan.
Ketiga jurusan itu yaitu bidang Silvikultur, Teknologi Hasil Hutan, Manajemen Kehutanan.
"Kemudiann pada 1978 ditambah satu lagi, Konservasi Sumber Daya Hasil Hutan," paparnya.
Pernyataan Prof Naiem ini seolah ranjau bagi Mulyono, yang mengaku satu angkatan dengan Jokowi di UGM.
Sebelumnya, pegiat media sosial di X, Dokter Tifa, mengungkap identitas Mulyono yang diduga bukan nama aslinya.
Sebaliknya, Dokter Tifa menyebut nama asli Mulyono dikenal sebagai Wakidi. Bahkan profesinya turut dikuliti.