JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berkolaborasi untuk menanggulangi permasalahan keimigrasian dan pemasyarakatan.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto (MoU) dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
BACA JUGA:Kejaksaan RI Lanjutkan Proses Pengalihan Pengelolaan 59 Rupbasan dari Kementerian Imipas
BACA JUGA:Wamen Imipas Pastikan Keberadaan Riza Chalid di Malaysia!
MoU itu berisi kerja sama strategis di bidang imigrasi dan pemasyarakatan.
Menteri Imipas Agus Andrianto mengatakan, perjanjian kerja sama ini akan memperkuat tugas dan fungsi Keimigrasian dan Pemasyarakatan.
“Tidak hanya berhenti pada nota kesepahaman, mudah-mudahan sinergi ini akan membuat kita semakin solid dengan kerja sama yang selama ini sudah kita kerjakan. Tanpa kehadiran dan kolaborasi yang solid dari jajaran kepolisian, dalam berbagai tantangan di lapangan, tentu tidak dapat kita hadapi secara optimal. (Hal ini) mengingat Polri merupakan lembaga tertinggi negara terbesar yang memiliki jaring yang luas dan kapabilitas yang teruji,” ujar Agus Andrianto di Hotel Shang Ri-La, Jakarta, Senin, 4 Agustus 2025.
Menteri Agus menyebut kerja sama ini merupakan tonggak awal yang penting bagi Kemenimipas sebagai kementerian yang baru dalam membangun sinergi kelembagaan. Apalagi, sejarah dan tugas-fungsi Kemenimipas tidak bisa dilepaskan dari peran Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara.
Senada dengan hal itu, Kapolri Jenderal Sigit menyinggung pentingnya sinergisitas lembaga dalam menghadapi ketidakpastian situasi global terhadap Indonesia.
Listyo mengatakan, berbagai krisis itu menimbulkan tantangan bagi Indonesia. Untuk itu, ia menekankan perlunya kolaborasi antar lembaga untuk menghadapi hal itu.
BACA JUGA:Sebanyak 37 Napi High Risk Asal Jatim Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan
"Kondisi negara kita dan kondisi situasi dinamika global saat ini sedang tidak baik-baik saja. Mau tidak mau masing-masing negara harus berpikir keras untuk kemudian bisa survive," ucapnya.
Listyo juga menekankan ancaman Indonesia menghadapi kerawanan dalam trans national crime. Untuk itu, kolaborasi dengan Imipas akan meminimalisir hal itu terjadi.
Hal ini karena Indonesia memiliki sejumlah perbatasan langsung dengan negara lain baik di laut dan darat.