Menbud Fadli Zon Sepakat dengan Abdul Mu'ti, Game Roblox Berpotensi Picu Perilaku Copycat

Kamis 07-08-2025,18:33 WIB
Reporter : Hasyim Ashari
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyatakan kesepakatannya dengan pernyataan Menteri Pendidikan Dasar Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mut'i, terkait dampak negatif game online Roblox.

Keduanya sepakat bahwa platform game yang sangat populer di kalangan anak-anak dan remaja tersebut berpotensi memicu perilaku copycat atau meniru secara langsung, yang dapat berbahaya bagi perkembangan mental dan sosial.

BACA JUGA:Dokter Detektif Klarifikasi Soal Dicabutnya Izien Edar Produk Skincarenya oleh BPOM

BACA JUGA:Drama Pemakzulan Wakil Presiden Sara Duterte Pupus di Senat Filipina

Pernyataan ini disampaikan Fadli Zon dalam sebuah acara diskusi publik mengenai dampak teknologi terhadap budaya di Jakarta, Kamis 7 Agustus. 

Menurutnya, fenomena copycat ini perlu mendapat perhatian serius dari para orang tua dan pemangku kebijakan.

"Saya sependapat kalau ada satu games yang mempromosikan atau ada unsur-unsur sadistik, kekerasan dan lain-lain itu juga bisa membahayakan, bisa memicu perilaku copycat,” ujar Fadli saat ditemui di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, pada hari Kamis, 7 Agustus 2025," kata Fadli.

BACA JUGA:Cara Download Logo Resmi HUT RI ke-80 Tahun 2025 di Situs Resmi Kemensesneg, Gratis!

BACA JUGA:Heboh Malaysia Ogah Sebut Ambalat Saat Sengketa dengan RI, Cek Fakta-Faktanya Harta Karun di Laut Sulawesi

Ia menjelaskan bahwa anak-anak memiliki kecenderungan untuk meniru hal-hal yang mereka lihat di dunia maya.

Oleh karena itu, menurutnya, penting untuk mencegah paparan terhadap konten yang dapat berdampak buruk.

Menurut Fadli, peran orang tua dan pemerintah sangat penting dalam memberikan pemahaman serta melakukan pengawasan terhadap aktivitas bermain gim anak-anak, termasuk memastikan apakah anak tersebut sudah cukup umur untuk mengakses konten tertentu.

"Harus kita berikan satu penyadaran juga karena dalam film sekalipun kan ada (aturan) usia, ada standard,” tambahnya.

BACA JUGA:Sunting Foto Lebih Cerdas dan Profesional, Radiant Photo 2 Resmi Meluncur di Indonesia

BACA JUGA:LPAI Jakarta Fokus pada Pencegahan dan Rehabilitasi Anak Korban Kekerasan

Kategori :