Angka yang mustahil dijangkau di tengah berhentinya seluruh pekerjaan.
Fotografer Fadi Thabet bahkan menawarkan seluruh arsip foto jurnalistiknya — hasil kerja bertahun-tahun yang pernah dipamerkan di ajang internasional — hanya untuk mendapatkan satu karung tepung.
“Kami lapar bukan hanya di perut, tapi juga lapar akan martabat yang dirampas. Ini kebijakan yang sengaja dibuat untuk mematahkan rakyat,” ucapnya.
Fadi menggambarkan situasi Gaza saat ini sebagai “tahap kelima kelaparan” yang menakutkan: “Orang-orang berjalan dengan mata cekung, wajah tirus, tanpa harapan, tanpa tenaga, tanpa kehidupan.”
Di Gaza, para jurnalis kini bukan hanya saksi mata tragedi. Mereka juga menjadi bagian dari kisah yang mereka liput — menukar alat pencari kebenaran dengan setetes kehidupan.