JAKARTA, DISWAY.ID-- Film animasi terbaru bertajuk 'Merah Putih: One for All' yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025 mendatang, tengah menjadi sorotan tajam di media sosial.
Sejak trailer-nya dirilis, film Merah Putih: One for All menuai banyak kritik dari netizen, terutama terkait kualitas animasinya yang dinilai jauh dari standar.
BACA JUGA:AION UT Ungkap Inovasi Terkini dengan Sistem Keamanan Paling Lengkap
BACA JUGA:Israel Panggil 400 Ribu Anggota IDF untuk Operasi Pendudukan Gaza
Dan juga, diduga bahwa produksi film tersebut menelan biaya hingga Rp6,7 Miliar.
Menanggapi polemik yang terjadi, sutradara kenamaan Hanung Bramantyo ikut angkat bicara dan memberikan pembelaan.
Film "Merah Putih: One for All" yang diproduksi oleh Perfiki Kreasindo ini menceritakan petualangan delapan anak dari berbagai suku di Indonesia untuk menyelamatkan bendera pusaka yang hilang menjelang Hari Kemerdekaan.
Meski mengusung tema nasionalisme yang kuat, banyak warganet yang kecewa dengan eksekusi visualnya.
BACA JUGA:Trio Masa Depan Arsenal Terungkap: Zubimendi, Rice dan Odegaard Garang di Lini Tengah The Gunners
Mereka membandingkan kualitas animasi film ini dengan film animasi lokal lainnya, seperti 'Jumbo', yang baru-baru ini mendapat banyak pujian.
Hujatan Warganet dan Tanggapan Pedas Produser
Hujatan yang dilontarkan netizen beragam, mulai dari menyebut animasi film ini kaku, grafisnya kurang memadai, hingga terkesan seperti proyek tugas sekolah yang dikerjakan terburu-buru.
Beberapa bahkan mempertanyakan alokasi anggaran yang kabarnya mencapai Rp6,7 miliar, dengan kualitas yang mereka lihat.
BACA JUGA:Pemprov DKI Bangun Taman Bendera Pusaka, Ikon Baru Jakarta