JAKARTA, DISWAY.ID– Kenaikan gaji hakim resmi diumumkan hingga 280 Persen.
Pengumuman monumental ini langsung disampaikan Presiden Republik Indonesia dalam pidato kenegaraan di Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.
Tepatnya, pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI, menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
BACA JUGA:Prabowo: Anggaran Pendidikan 2026 Capai Rp 757,8 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah NKRI
Kebijakan ini menjadi sorotan utama sebagai bagian dari upaya besar pemerintah untuk memperkuat integritas peradilan, menegakkan hukum, dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem yudisial.
Awal Mula Kebijakan: Kenaikan Gaji Hakim hingga 280 Persen
Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kenaikan gaji hakim hingga 280 persen adalah langkah strategis untuk mendukung penegakan hukum dan keadilan di Indonesia.
“Gaji hakim telah kami naikkan hingga 280%,” ujar Prabowo dengan penuh penekanan, disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin di Kompleks Parlemen, Senayan.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan menciptakan peradilan yang bersih, berwibawa, dan bebas dari intervensi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan hakim sebagai garda terdepan penegakan hukum.
Kebijakan ini bukanlah hal baru dalam visi Prabowo. Pada 12 Juni 2025, saat pengukuhan hakim di Istana Negara, ia telah menyinggung komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan hakim, dengan kenaikan tertinggi ditujukan untuk hakim junior.
BACA JUGA:KTT Trump–Putin di Alaska Berakhir Tanpa Kesepakatan Akhiri Perang Ukraina
“Demi kesejahteraan, gaji hakim akan dinaikkan, dan kenaikan tertinggi untuk golongan tertentu adalah sebesar 280%. Golongan tertinggi adalah hakim paling junior,” tegas Prabowo saat itu.
Fokus pada hakim junior menunjukkan perhatian pemerintah terhadap regenerasi di tubuh peradilan, memastikan hakim muda memiliki motivasi dan integritas tinggi.
Latar Belakang: Mengapa Kenaikan Gaji Hakim Penting?
Kenaikan gaji hakim ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk memperkuat sistem peradilan.