Budaya kekerasan dan senioritas yang mengakar disebut sebagai biang keladi terulangnya insiden serupa.
BACA JUGA:Natalius Pigai: Pelarangan Pengibaran Bendera One Piece adalah Simbol Penghormatan Negara!
"Ini adalah alarm keras bagi TNI. Pola pembinaan yang mengedepankan kekerasan harus dihentikan. Kasus Prada Lucky harus menjadi titik balik untuk membenahi kultur yang salah selama ini," ujar Munafrizal.
Senada dengan itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga didesak untuk turut mengawal proses hukum kasus ini guna menjamin objektivitas dan keadilan bagi keluarga korban. Keterlibatan pihak eksternal dianggap perlu untuk memastikan tidak ada impunitas dan proses peradilan militer berjalan secara transparan.
"Kasus kematian Prada Lucky harus menjadi momentum TNI untuk membenahi implementasi pembinaan prajurit secara komprehensif, memastikan setiap praktik disiplin selaras dengan HAM, dan mencegah peristiwa serupa tidak terjadi kembali," ujar Munafrizal.
TNI bakal Evaluasi
Di tengah sorotan tajam, pihak TNI Angkatan Darat (AD) telah memberikan respons. Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) menyatakan bahwa kasus ini telah menjadi bahan evaluasi serius di seluruh satuan operasional TNI AD.
Pihaknya berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi tegas kepada semua prajurit yang terlibat sesuai dengan hukum yang berlaku.
BACA JUGA:Haruskah Alasan Pembinaan Jadi Motif Penganiayaan Terhadap Prada Lucky? Ini Penjelasan TNI AD
Motif penganiayaan yang disebut berkedok 'pembinaan' menjadi fokus utama evaluasi. Pimpinan TNI didesak untuk merumuskan kembali pedoman hubungan antara senior dan junior yang berdasarkan pada profesionalisme dan saling menghormati, bukan pada hierarki kekuasaan yang disalahgunakan.
Kematian Prada Lucky telah membuka mata publik terhadap isu yang telah lama menjadi rahasia umum di lingkungan militer.
Desakan dari Kementerian HAM untuk proses hukum yang berlandaskan HAM, ditambah dengan tekanan politik dari DPR dan pengawasan dari masyarakat sipil, diharapkan dapat mendorong TNI untuk benar-benar berbenah dan memastikan bahwa tidak ada lagi prajurit muda yang harus meregang nyawa di tangan seniornya dengan dalih pembinaan.