JAKARTA, DISWAY.ID - Perkembangan teknologi satelit kini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperluas akses internet hingga ke pelosok negeri.
Salah satu inovasi yang tengah ramai dibicarakan adalah satelit Low Earth Orbit (LEO), teknologi yang diyakini bisa memperkuat penetrasi internet di Indonesia sekaligus menempatkan RI sebagai pemain penting di kawasan Asia Pasifik.
Apa Itu Satelit LEO?
Berbeda dengan satelit konvensional GEO (Geostationary Orbit) yang mengorbit di ketinggian sekitar 36.000 km dari bumi, satelit LEO beroperasi jauh lebih dekat, yakni di ketinggian 500–2.000 km.
Orbit yang rendah ini membuat sinyal internet lebih cepat karena latensi lebih kecil.
Satelit LEO biasanya bekerja dalam jaringan konstelasi—ribuan satelit kecil yang saling terhubung—sehingga mampu menjangkau area luas secara bersamaan.
BACA JUGA:Ground Station Satelit Amatir Terlengkap Hadir di Jakarta, Bisa Kontak Astronot ISS!
Manfaat Satelit LEO bagi Indonesia
1. Akses Internet ke Daerah 3T
Indonesia dengan ribuan pulau menghadapi tantangan geografis yang menyulitkan pemasangan kabel fiber optik.
Satelit LEO bisa menjadi solusi utama agar masyarakat di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal tetap terkoneksi.
2. Kualitas Jaringan Lebih Stabil
Dengan orbit rendah, satelit LEO menawarkan latensi di kisaran 20–40 milidetik, mendekati kualitas jaringan fiber.
Streaming, video call, maupun game online bisa berjalan lebih lancar dibanding satelit GEO tradisional.
3. Mendukung Ekonomi Digital
Konektivitas merata akan memperkuat ekosistem digital baik di desa maupun kota.
UMKM, pendidikan daring, hingga telemedis bisa berkembang lebih cepat.
BACA JUGA:Ngerih! Ini Dia Formasi Tim dan Pembalap Yamaha di Kejurnas 2025 Serta Tim Satelit di ARRC 2025
Indonesia di Peta Asia Pasifik
Dengan lebih dari 280 juta penduduk, Indonesia adalah pasar internet terbesar di Asia Tenggara.