Namun seperti yang terjadi pada Mauro Zijlstra, proses legal dan administratif tetap jadi tantangan.
Terutama menyangkut sinkronisasi waktu antara status kewarganegaraan dan batas waktu pendaftaran pemain di ajang internasional.
Meski gagal tampil di Kualifikasi Piala Asia U-23, Mauro Zijlstra tetap jadi investasi penting untuk masa depan Garuda Muda.
Sementara itu, Mauro Zijlstra berpotensi jadi tambahan kekuatan serius di lini tengah Timnas Indonesia senior.
Kini publik hanya bisa menunggu, apakah dalam akhir pekan ini atau awal pekan depan, kedua pemain bisa resmi disumpah menjadi WNI dan membuka lembaran baru untuk sepak bola Indonesia.