"Kami mengapresiasi komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam upaya mendukung pemerintah pusat dan berharap ini dapat mengurangi potensi kehilangan devisa negara serta memberikan pilihan bagi Warga Negara Indonesia, khususnya warga Jakarta, mengakses layanan kesehatan yang berkualitas dengan skema pembiayaan JKN," katanya.
BACA JUGA:Pemprov DKI Bangun Rusunawa Terintegrasi, Penghuni: Serasa Tinggal di Apartemen Modern
Pratikno berharap daerah lain bisa mencontoh DKI Jakarta dalam meningkatkan standar kualitas dan teknologi fasilitas kesehatan, agar warga Indonesia bisa berobat di dalam negeri dengan kualitas pelayanan berstandar internasional.
Warga Sambut Positif
Pembangunan RS Royal Batavia bertaraf internasional mendapat tanggapan positif warga Cakung.
Sebagian warga yang ditemui disway.id mengatakan, selama ini warga cukup jauh untuk berobat atau periksa kesehatan.
Mega (55), salah satu warga Rusunawa Cakung Barat, mengatakan, selama ini dirinya dan warga penghuni Rusunawa jika sakit ringan berobat ke Puskesmas Cakung. Sementara untuk sakit lebih serius harus ke rumah sakit yang jaraknya cukup jauh.
"Warga sini kalo sakit berobat ke Puskesmas Cakung. Rumah sakit jauh semua. Puskesmas paling dekat," kata Mega.
Hadirnya RS Royal Batavia, menurutnya, sangat membantu warga jika ingin periksa kesehatan atau berobat.
"Memang saya gak minta kena penyakit serius sih, cuma kalau terpaksanya kena penyakit paling enggak lebih deket ke rumah sakitnya," tutur ibu rumah tangga dua anak itu.
Warga lainnya, Laily (40), berharap pembangunan RS Royal Batavia memprioritaskan warga Jakarta pemilik kartu BPJS atau Kartu Jakarta Sehat.
"Karena katanya rumah sakit fasilitas modern, lengkap, dan layanannya bertaraf internasional, kalau bisa sih jangan mahal-mahal biaya berobatnya buat warga Jakarta," ucapnya.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah mendukung langkah Pemprov DKI yang menginisiasi pembangunan RS Royal Batavia.
Rumah sakit yang ditargetkan rampung pada akhir 2027 ini bakal menjadi rumah sakit bertaraf internasional pertama milik Pemprov DKI.
"Prinsipnya, pembangunan rumah sakit milik Pemda memang sangat dibutuhkan. Warga Jakarta butuh rumah sakit yang disiapkan oleh Pemprov. Alhamdulillah, Mas Pram memiliki program luar biasa dengan membangun rumah sakit bertaraf internasional di Cakung. Ini patut diapresiasi," ujarnya.
Ida juga mendorong Pemprov DKI membangun lebih banyak rumah sakit, khususnya di kawasan padat penduduk agar mudah dijangkau.
Ia menilai, Pemprov DKI memiliki kemampuan untuk membangun rumah sakit dengan fasilitas modern.