Mengimbangi Penyediaan Air Bersih
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) telah menyelesaikan pembangunan tanggul pengaman pantai utara Jakarta Tahap A sepanjang 12,66 km.
Dia menjelaskan pembangunan tanggul laut terintegrasi dengan program penyediaan air bersih melalui Bendungan Karian dan Bendungan Jatiluhur.
Juga ada peningkatan kualitas air dengan pengolahan limbah di muara sungai melalui pembangunan Jakarta Sewerage System.
"Untuk tahap selanjutnya pembangunan tanggul laut Tahap B sepanjang 21 km. Saat ini sedang dilakukan kajian terkait pembiayaan dan studi kelayakan dengan mempertimbangkan apakah desain tanggul akan mengacu pada Integrated Flood Safety Plan Giant Sea Wall Tahap B Jakarta yang disiapkan Kementerian PU pada tahun 2020 atau menggunakan Masterplan tahun 2016 dari Bappenas," jelas Menteri Dody.
Pengendalian banjir juga turut dilakukan dalam pelaksanaan proyek Giant Sea Wall. Tujuannya mengimbangi penyediaan air bersih.
Agar masyarakat tidak lagi menggunakan air tanah untuk mencegah penurunan muka tanah yang menjadi salah satu penyebab utama kerentanan banjir di Jakarta.
"Langkah-langkah ini menjadi bagian dari visi besar giant sea wall. Kami berharap upaya ini dapat segera terwujud. Agar tidak ada lagi permasalahan lingkungan yang berdampak buruk pada kehidupan masyarakat Jakarta dan sekitarnya," tutur Dody.
Giant Sea Wall adalah sebuah investasi yang akan memberikan manfaat jangka Panjang.
Yang terpenting, menjadikan pesisir utara Jawa sebagai model ketahanan terhadap perubahan iklim dan pusat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Proyek sebesar ini tentu tidak lepas dari tantangan. Isu seperti pembebasan lahan, pendanaan, dan dampak sosial-lingkungan harus dikelola dengan hati-hati.
Proyek Giant Sea Wall adalah simbol dari tekad bangsa Indonesia untuk tidak menyerah pada tantangan alam.
Sejarah membuktikan bangsa-bangsa besar seringkali mengambil lompatan besar dalam infrastruktur yang pada awalnya dianggap kontroversial.
Tetapi pada akhirnya menjadi fondasi kemakmuran selama puluhan tahun ke depan.
Setiap fondasi yang diletakkan adalah langkah pasti menuju masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia.(*)
Editor: Rizal Husen, Dimas Chandra Permana