JAKARTA, DISWAY.ID – Ribuan warga Washington DC protes pengerahan Garda Nasional oleh Trump yang berpatroli mengantikan tugas dari kepolisian.
Lebih dari 2.000 tentara, termasuk dari enam negara bagian yang dipimpin Partai Republik, berpatroli di kota tersebut dan belum ada kepastian kapan misi mereka akan berakhir.
Akibat kepurusan dan Donald Trump yang merupakan Presiden Amerika ini, ribuan pengunjuk rasa berbaris di Washington DC pada hari Sabtu 6 September lalu.
Mereka menuntut agar Trump mengakhiri pengerahan pasukan Garda Nasional yang berpatroli di jalan-jalan ibu kota.
BACA JUGA:Encuy Preman Pensiun Meninggal Dunia, Kang Cecep Sampaikan Doa Haru
BACA JUGA:Syarat Ambil Saldo DANA Gratis Rp200.000 ke Dompet Digital Siang Ini, Tanpa Aplikasi Penghasil Uang
Pengerahan Garda Nasional ini seiringa dengan pernyataan Trump yang akan menindak para pelaku kejahatan dan mendeportasi migran.
Dari data Departemen Kehakiman menunjukkan bahwa kejahatan kekerasan pada tahun 2024 mencapai titik terendah dalam 30 tahun di Washington, sebuah distrik federal yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah yurisdiksi Kongres AS.
Garda Nasional berfungsi sebagai milisi yang bertanggung jawab kepada gubernur dari 50 negara bagian, kecuali ketika dipanggil untuk tugas federal dan Garda Nasional DC melapor langsung kepada presiden.
Trump mengatakan pada hari Selasa lalu bahwa ia juga akan mengerahkan pasukan Garda Nasional untuk memerangi kejahatan di Chicago, sebuah upaya luar biasa untuk memiliterisasi kota terbesar ketiga di negara itu yang kemungkinan akan memicu pertempuran hukum dengan pejabat setempat.
BACA JUGA:Deretan Keunggulan Galaxy S25 FE: Kamera AI, Baterai Jumbo, dan One UI 8 Super Canggih
BACA JUGA:Rincian Tabel Pinjaman KUR BNI 2025 Plafon Rp100 Juta, Dapat Modal tanpa Takut Cicilan Besar
Gubernur Illinois J.B. Pritzker mengatakan setelah Trump berbicara bahwa ia telah mengetahui dari para wartawan bahwa pemerintah telah mengumpulkan agen-agen ICE dan kendaraan militer, dan bahwa ada lebih banyak agen ICE yang sedang dalam perjalanan.
"Apa yang mereka coba lakukan di DC sama dengan apa yang mereka coba lakukan terhadap kediktatoran lain," kata Casey
"Mereka sedang menguji DC dan jika orang-orang cukup menoleransinya, mereka akan melakukannya di lebih banyak wilayah. Jadi kita harus menghentikannya selagi masih bisa,” tambahnya.