Untuk menarik burung hantu agar mau menetap, Bonjok menyarankan langkah-langkah berbasis observasi dan rekayasa ekologis.
“Pertama, amati dulu apakah ada populasi Tyto alba di sekitar area tersebut. Jika ada, tinggal dipancing masuk karena ekologinya sudah sesuai,” jelasnya.
Namun, jika populasi burung hantu tidak ada, maka dibutuhkan evaluasi menyeluruh.
“Rekayasa ekologis atau ecological engineering perlu dilakukan agar kondisi lingkungan mendukung.”
Bahkan, sebut dia, faktor kecil seperti bahan rumah buatan, ketebalan dinding, arah hadap, kebiasaan masyarakat membakar jerami, hingga gangguan anak-anak dan pemburu mesti diperhatikan.
“Semua itu memengaruhi keberhasilan rumah burung hantu ditempati,” pungkasnya.