Pada musim 2022-2023, di mana Martinelli tampil gemilang dengan mencetak 15 gol, Arsenal mengusung gaya permainan yang lebih terbuka, memungkinkan serangan berkembang secara lebih alami.
Gaya ini sangat cocok dengan karakter permainan Martinelli yang lebih efektif saat diberikan ruang untuk berlari dengan kecepatan.
Namun, sejak itu, Arteta beralih ke pendekatan yang lebih terkontrol dan hati-hati terhadap penguasaan bola.
Pendekatan ini, meskipun sukses dalam beberapa aspek, secara tidak langsung membatasi ruang gerak Martinelli yang lebih terbiasa dengan permainan yang cepat dan dinamis.
Namun, ada sedikit harapan dari perubahan taktik Arteta musim ini. Dengan kedatangan penyerang tengah Viktor Gyokeres senilai 64 juta poundsterling, Arsenal kini mengadopsi gaya transisi yang lebih cepat dan langsung.
BACA JUGA:Miguelito Beri Kekalahan Pahit Carlo Ancelotti, Penantian Panjang La Verde Akan Berakhir?
Secara teori, perubahan ini bisa memberikan keuntungan besar bagi Martinelli, mengingat kecepatan dan kemampuannya dalam berlari ke belakang pertahanan lawan, yang akan membuka peluang lebih besar untuk mendekati gawang lawan.
Namun, waktu semakin mendesak bagi pemain berusia 22 tahun ini.
Arsenal telah memperkuat skuad dengan kedatangan Noni Madueke dan Eberechi Eze, sementara Leandro Trossard juga menjadi pilihan yang solid di sisi kiri.
Persaingan yang semakin ketat ini menuntut Martinelli untuk segera menemukan kembali ritme permainannya jika ingin mempertahankan tempat di tim utama.
Masa depan Martinelli di Arsenal masih belum jelas.
BACA JUGA:Argentina Tumbang 0-1 dari Ekuador, Nicolas Otamendi dan Moises Caicedo Kena Kartu Merah
BACA JUGA:Inggris Bungkam Serbia 5-0, Harry Kane Samai Rekor di Kualifikasi Piala Dunia 2026