Berbagai brand ternama alat berat dan kendaraan niaga menghadirkan inovasi terbarunya yang menekankan efisiensi energi dan keberlanjutan selama dua pekan pelaksanaan pameran.
Di area main outdoor ini, pengunjung dapat menyaksikan langsung deretan produk unggulan dari United Tractors bersama Triatra, Gaya Makmur Tractors & Gaya Makmur Mobil, Altrak 1978 & Berca Mandiri Perkasa, Zoomlion Indonesia Heavy Industry, Traktor Nusantara, Aver Asia, Equipindo Perkasa, SDLG Indonesia Machinery, Sunhunk - Daswell, Mercedes-Benz Truck (DCVI), MC Group-Shacman hingga Hexindo.
BACA JUGA:Aset Bos Sritex Iwan Setiawan Lukminto RP 510 Miliar Disita Kejagung
BACA JUGA:Kantor Imigrasi Entikong Ikut Tanam Pohon Kelapa Serentak Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Sejumlah brand tersebut memperkenalkan EV Truck, EV Wheel Loader dan EV Crawler Excavator hingga Dump Truck berbahan bakar bio-diesel.
Unit-unit tersebut dihadirkan sebagai unit yang lebih ramah lingkungan dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di sektor konstruksi.
Di hari kedua IEE Series 2025 ini pun Hexindo pertama kalinya meluncurkan unit EV Truck mereka di pasar Indonesia, yaitu eAUMAN C, sebagai produk EV pertama mereka.
Kehadiran berbagai teknologi ini menjadi bukti nyata komitmen industri dalam mendukung target pembangunan berkelanjutan Indonesia, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana sektor alat berat juga tengah bertransformasi menuju solusi yang lebih hijau.
BACA JUGA:Penyebab Ledakan Pamulang Masih Misterius, Begini Kata Polisi
Perwakilan salah satu peserta pameran di area indoor, yaitu Prysmian, penyedia eco cable global, juga memperkenalkan teknologi E-Path (Eco Cable Pathway), yang dirancang untuk mengurangi jejak karbon, menghitung kadar CO2, serta menggunakan material daur ulang.
Meski permintaan di Indonesia masih terbatas, eco cable merupakan inovasi teknologi yang penting di tengah tren pembangunan yang mengincar sertifikasi Green Building.
Peserta pameran lainnya, Supreme Cable, juga membawa inovasi teknologi dengan menghadirkan solar cable atau kabel penghubung panel surya ke inverter dengan konduktor berlapis tin untuk mencegah korosi, serta turbin angin yang fleksibel dan tahan cuaca ekstrem.
Kedua produk tersebut sangat cocok untuk digunakan di negara Indonesia yang memiliki perubahan iklim cukup ekstrim, dan telah diterapkan di proyek pembangkit listrik tenaga angin di Sulawesi.
BACA JUGA:Manchester United Frustrasi Ucapan 'Bodoh' Ruben Amorim, Memperburuk Ketegangan Skuad Setan Merah
BACA JUGA:Ledakan Pamulang Hancurkan Rumah Warga, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit