Turnamen itu akan berlangsung selama periode FIFA 23 sampai 31 Maret 2026.
Kurang dari 3 bulan sebelum dimulainya Piala Dunia 2026.
Enam tim yang akan tampil di playoff antar konfederasi itu dibagi menjadi dua braket atau skema.
Setiap braket terdiri dari tiga tim dengan kedua pemenang masing-masing braket lolos ke Piala Dunia 2026.
Pembagian tim ke setiap braakat dilakukan berdasarkan unggulan dan non-unggulan sesuai ranking FIFA.
Jadi setiap beraget akan mempertemukan dua tim non dan unggulan di semifinal.
Lalu pemenangnya melaju ke final playoff melawan tim unggulan.
Saat ini sudah ada dua tim yang lolos ke playoff antar konfederasi, yakni Kaledonia Baru sebagai runner up putaran ketiga zona OFC dan Bolivia sebagai perikat ketujuh CONMEBOL.
Bolivia kemungkinan besar menjadi tim unggulan bersama wakil Afrika. Wakil OFC, AFC, dan dua Konkakaf itu akan menjadi tim non-unggulan untuk bersaing di semifinal playoff antar konfederasi.
Masing-masing pemenang akan bertemu Bolivia dan Akill Afrika di final yang menyediakan dua tiket Piala Dunia 2026.
Playoff akan dimainkan dalam sistem gugur satu leg. Jika skor imbang di akhir waktu normal, perpanjangan waktu 30 menit akan dimainkan.
Di mana setiap tim diperbolehkan melakukan pergantian emain keenam. Jika skor tetap imbang, adu penalti akan digunakan untuk menutupkan pemenang.
Dalam sebuah simulasi skema playoff, jika menjadi bagian di dalamnya, timnas Indonesia akan bentrok dengan salah satu wakil konkakap di semifinal yang berpotensi akan melawan Curacao dengan ranking 86 dan El Salvador dengan ranking 87.