Diawali dengan penampilan menggila saat melawan Taiwan. Namun, kegarangan yang diperlihatkan Timnas Indonesia tak berlanjut di pertandingan kedua melawan Lebanon.
Meski menguasai permainan secara penuh, Thom Haye dan kawan-kawan sangat sulit untuk menciptakan peluang emas dan mencetak satu gol saja.
Penampilan Indonesia di laga melawan Lebanon akan menjadi cerminan performa saat tampil di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026.
Mengingat Lebanon dipilih karena lawan di putaran di empat merupakan negara Timur Tengah yang kuat terhadap Saudi dan Irak.
Kerasahan pubik Tanah Air semakin bertambah saat Timnas Indonesia U-23 juga gagal losos ke putaran final Piala Asia U23 2026.
Hasil ini menambah sorotan terhadap tim nasional Indonesia dengan jajaran pelatih yang baru.
Bahkan nama Shin Tae-yong bergema diteriakkan suporter tepat di akhir pertandingan Indonesia melawan Korea Selatan.
Fenomena ini turut menjadi perhatian media Korea Selatan yang menyebut suasana sepak bola Indonesia sedang buruk.
Teriakan para suporter dari akhir laga melawan Korea Selatan pun turut disertakan menandakan kerinduan terhadap sosok Shin Tae-yong.
"Suasana hati Indonesia sedang buruk karena menghadapi eliminasi Piala dunia. Masyarakat Indonesia masih merindukan pelatih Shin Tae-yong yang saat ini sudah melatih klub Ulsan HD," tulis Star News Korea.
Media Korea Selatan tersebut juga menyoroti banyaknya penggemar yang membandingkan taktik hasil pertandingan dan bahkan gestur Patrick Kluivert dengan pelatih sebelumnya Shin Tae-yong.
BACA JUGA:Ranking FIFA Timnas Indonesia Turun 2 Peringkat: Gagal Geser Vietnam, Malaysia Melaju Pesat
Ultimatum Patrick Kluivert Jelang Round 4
Patrick Kluivert memberikan peringatan kepada anak asuhnya saat nanti menapi dua lawan kuat Timur Tengah di round 4 nanti.
Pelatih Patrick Kluivert betul akan karakter permainan tim-tim tim timeng ini pada laga uji coba melawan Lepanon kemarin yang menjadi bagian dari persiapan timnas Indonesia jelang kualifikasi Piala Dunia 2026.
Para pemain Garuda terlihat frustasi setelah gagal mencetak gol meski mendominasi jalannya pertandingan.