Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan keenam tersangka tersebut teridentifikasi sebagai admin akun media sosial yang aktif mendorong pelajar ikut aksi ricuh.
Peran Para Tersangka
1. DMR – Admin akun Instagram berinisial LF, berperan melakukan kolaborasi dengan sejumlah akun IG lain untuk menyebarkan ajakan provokatif, termasuk seruan kepada pelajar agar tidak takut turun ke jalan dengan narasi “aksi kita lawan bareng.”
2. MS – Admin akun Instagram @BPP, berperan menyebarkan ajakan yang lebih spesifik ke arah pengrusakan fasilitas melalui kolaborasi konten bersama akun lain.
3. SH – Admin akun Instagram @GM, terlibat dalam kolaborasi antar-akun IG untuk menyebarkan ajakan serupa yang mengarah pada tindakan pengrusakan.
4. KA – Admin akun Instagram AMP, juga aktif berkolaborasi dalam penyebaran ajakan pengrusakan lewat media sosial.
5. RAP – Admin akun Instagram @RAP, memiliki peran lebih ekstrem, yakni membuat tutorial pembuatan bom molotov. RAP juga bertindak sebagai koordinator kurir bom molotov di lapangan.
6. FL – Admin akun media sosial berinisial FG. FL diketahui menyiarkan langsung (live) aksi pada 25 Agustus 2025 sekaligus mengajak pelajar, termasuk anak-anak di bawah umur, untuk ikut serta dalam kericuhan.
"Peran tersangka FL sangat berbahaya karena melibatkan anak-anak dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan dan membiarkan mereka berada di lokasi rawan tanpa perlindungan," bebernya.