BACA JUGA:Ada Demo Lagi di DPR Hari Ini, Berikut Alternatif Lalu Lintas yang Bisa Dilalui
"Kondisi ini dipicu kombinasi pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca serta anomali iklim regional. Situasi ini menjadi tantangan serius bagi sektor pertanian yang sangat rentan terhadap iklim," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menekankan pentingnya program ini bagi masyarakatnya.
"Pertanian adalah tulang punggung ekonomi Gunungkidul, tetapi juga sektor yang paling rentan. Dengan SLI, petani belajar langsung menerapkan informasi iklim ke usaha tani, sehingga lebih siap menghadapi kekeringan maupun hujan ekstrem,” ujarnya .
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Darmadi Sudibyo, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan SLI tematik di Gunungkidul yang dinilai selaras dengan upaya menjaga kestabilan harga pangan dan pengendalian inflasi.
BACA JUGA:Cara Mendapatkan ChatGPT Plus Gratis atau Diskon untuk Pelajar
BACA JUGA:Javier Mascherano Buka Suara soal Rumor Pensiunnya Sergio Busquets di Inter Miami: Saya Cuma Baca
Menurut dia, pemahaman petani terhadap perubahan iklim akan berdampak langsung pada ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga pangan, yang menjadi faktor penting dalam menjaga inflasi tetap terkendali.
"Produksi pertanian kita akan sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim. Kehadiran SLI ini menjadi ikhtiar penting untuk memperkuat daya tahan sektor pangan,” tuturnya.