SIDOARJO, DISWAY.ID - Polda Jawa Timur mengerahkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk membantu proses evakuasi dan identifikasi korban runtuhnya bangunan mushala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Senin, sore.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan posko untuk identifikasi sudah didirikan.
BACA JUGA:Ibu Tunggal Harap Prabowo Lanjutkan MBG: Cuma di Sini Saya Bisa Ditampung Kerja
BACA JUGA:Ojol Jaga Kamtibmas, Strategi Polda Metro Jaya Gandeng Warga: Jaga Jakarta Plus
"Tim DVI sudah membentuk posko bersama tim gabungan untuk melakukan proses evakuasi dan identifikasi," katanya kepada awak media, Selasa 30 September 2025.
Hingga Selasa pagi, sebanyak 102 orang berhasil dievakuasi.
Dari jumlah tersebut, 91 orang selamat setelah melakukan evakuasi mandiri, sementara 11 orang dievakuasi oleh tim SAR. Total 101 orang dinyatakan selamat.
Untuk mempercepat penanganan, Polda Jatim juga menurunkan satu pleton Sabhara, satu pleton Brigade Mobil (Brimob), serta tiga Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Polresta Sidoarjo guna mendukung proses evakuasi sekaligus pengamanan lokasi kejadian.
BACA JUGA:New XMAX TechMAX TechMax Curi Perhatian, Yamaha Rayakan Momen Spesial di IMOS 2025
"Korban yang sudah berhasil dievakuasi dibawa ke tiga rumah sakit, yakni RS Siti Hajar, RSUD Sidoarjo, dan RS Delta Surya Sidoarjo," ujarnya.
Saat ini aparat kepolisian bersama TNI, BPBD, tim SAR, dan relawan masih melakukan penyisiran di sekitar puing bangunan.
Langkah itu dilakukan untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal.
Diketahui, insiden runtuhnya bangunan mushala terjadi pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.35 WIB.
Saat kejadian, proses pengecoran bangunan bertingkat tengah berlangsung sejak pagi. Diduga, fondasi bangunan tidak cukup kuat sehingga menyebabkan konstruksi ambruk hingga ke lantai dasar.