WASHINGTON, DISWAY.ID -- Dunia kembali tegang setelah Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan ultimatum keras kepada kelompok militan Hamas.
Bertemu di Gedung Putih pada Senin, dua pemimpin ini meluncurkan Rencana 20 Poin Perdamaian Gaza dan memperingatkan Hamas untuk menerima atau menanggung konsekuensinya.
Dalam konferensi pers gabungan, Trump dan Netanyahu menggembar-gemborkan proposal mereka sebagai terobosan bersejarah dan babak baru bagi Timur Tengah.
BACA JUGA:Semesta Ngamuk! Topan Bualoi Tewaskan 13 Orang dan Melukai 46 Orang di Vietnam
BACA JUGA:Tanpa Ampun! Iran Eksekusi Mata-Mata Terpenting Israel, Bertugas Membobol Pusat Data
Namun, yang mengejutkan, Hamas belum dikonsultasikan dan bahkan belum menerima rencana tersebut saat pengumuman, menurut pejabat Hamas Mahmoud Mardawi.
Mediasi baru dilakukan Senin malam melalui Qatar dan Mesir.
Trump dan Netanyahu sama-sama menegaskan bahwa Hamas tidak punya banyak pilihan.
"Jika Hamas menolak kesepakatan itu... Bibi, Anda akan mendapat dukungan penuh kami untuk melakukan apa yang harus Anda lakukan," ujar Trump dilansir dari The Guardian, Selasa, 30 September 2025.
Trump bahkan berjanji memberikan dukungan penuh bagi Israel "untuk menyelesaikan tugas menghancurkan ancaman Hamas."
BACA JUGA:Israel Ancam Serbu dan Sita Puluhan Kapal Bantuan Kemanusiaan Internasional Menuju Gaza!
BACA JUGA:Perang Dingin Trump dan Mamdani: Ancam Blokir Dana Triliunan New York Jika Sang 'Komunis' Menang
Ancaman PM Israel itu lebih menyeramkan, "Jika Hamas menolak rencana Anda, Bapak Presiden, atau jika mereka menerimanya tetapi kemudian melakukan segalanya untuk menentangnya, maka Israel akan menyelesaikan pekerjaan itu sendirian."
Ia menambahkan, "Ini bisa dilakukan dengan cara mudah atau cara sulit, tapi ini akan dilakukan."
Netanyahu menegaskan mereka tidak ingin berjuang dan berkorban hanya agar Hamas tetap bertahan di Gaza dan mengancam Israel lagi.