bannerdiswayaward

Perang Dingin Trump dan Mamdani: Ancam Blokir Dana Triliunan New York Jika Sang 'Komunis' Menang

Perang Dingin Trump dan Mamdani: Ancam Blokir Dana Triliunan New York Jika Sang 'Komunis' Menang

Calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani.-Tangkapan layar/Twitter/X-

NEW YORK, DISWAY.ID -- Ketegangan politik memanas di Amerika Serikat.

Presiden Donald Trump melontarkan ancaman keras yang langsung mengguncang calon wali kota New York dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump secara blak-blakan mengancam akan memutus aliran dana federal ke Kota New York jika Mamdani, yang ia sebut sebagai "komunis murni," terpilih dan "tidak bertingkah laku yang benar."

BACA JUGA:Presiden Kolombia Santai Meski Trump Cabut Visanya: Cara Washington Balas Dendam

BACA JUGA:PBB Kembali Sanksi Nuklir Iran, Resolusi China-Rusia tak Mempan, Snapback Diberlakukan

"Katakanlah begini—jika dia (Mamdani) benar-benar masuk (terpilih), saya akan menjadi presiden, dan dia harus melakukan hal yang benar, atau mereka (Kota New York) tidak akan mendapatkan uang apa pun," ancam Trump.

Angka Fantastis: Ancaman ini bukan main-main, lho.

Menurut laporan pengawas keuangan kota tahun lalu, lebih dari $100 Miliar (sekitar Rp1.600 Triliun!) mengalir ke New York dari Pemerintah Federal melalui berbagai entitas dan program.

Memutus dana sebesar itu bisa melumpuhkan layanan publik di 'Big Apple'.

BACA JUGA:Rusia Gempur Ukraina Lagi! Ratusan Drone dan Rudal Tembaki Kyiv Selama 12 Jam

BACA JUGA:Israel Evakuasi Kantor Kedutaan di Rabat, Lior Ben Dor: Kantor Kami Tetap Buka

Zohran Mamdani Membalas: "Saya Bukan Komunis, Tapi Miliarder Seharusnya Tidak Ada!"

Di sisi lain, Zohran Mamdani, seorang demokrat sosialis, membantah keras tuduhan Trump yang menyebutnya 'komunis'.

Ia menegaskan bahwa gagasannya diinspirasi oleh aktivis hak sipil Martin Luther King Jr., yang pernah berkata: "Sebut saja demokrasi atau sebut saja demokrat sosialis. Harus ada distribusi kekayaan yang lebih baik..."

Mamdani menuduh Trump sengaja mengalihkan isu dengan membahas "bagaimana penampilannya, bagaimana suaranya, dari mana asalnya" karena tidak ingin membahas perjuangannya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads