Ahlan Zohran
Calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani.-Tangkapan layar/Twitter/X-
Pilwali di New York tinggal beberapa jam lagi. Karena itu kisah lanjutan serial Nisa ditunda besok. Kita doakan dulu Zohran Mamdani terpilih.
Sampai tadi malam Mamdani masih diunggulkan. Selisih kemenangannya tetap dua digit. Dibanding dua calon lain. Hampir pasti penganut Islam syiah itu akan terpilih --kecuali Presiden Donald Trump tiba-tiba memerintahkan menangkapnya.
Besok Anda akan tahu hasil Pilwali itu lebih dulu dari saya. Kita tunggu saja siapa perusuh yang tercepat unggah hasil Pilwali itu di kolom komentar pembaca Disway.
Mamdani tidak ambil pusing pengusaha-pengusaha besar tidak mendukungnya. Mereka membenci. Mamdani dianggap sosialis kiri --anti kemapanan.
Mamdani memang punya program membangun rumah-rumah sederhana. Bus kota akan digratiskan. Kenaikan ongkos sewa rumah akan dicegah. Akan ada patokan harga tertinggi sewa rumah.
Pajak untuk si kaya akan ia naikkan. Dari 7,6 persen ke 11 persen.
Lalu siapa yang membiayai kampanye Mamdani? Untungnya di New York berlaku aturan ini: cawali yang bisa mengumpulkan dana kecil-kecil dari warga kota biasa, pemerintah akan menggandakannya enam kali lipat.
Misalnya: 5.000 warga New York mau menyumbang kampanye Mamdani. Tentu nilai sumbangan mereka kecil-kecil. Mulai USD10. Sampai maksimal USD200. Tidak boleh lebih dari itu.
Lalu, misalnya, dari mereka terkumpul USD100 juta. Maka Pemda akan menambahkan dana enam kali lipatnya. Alias 600 juta. Berarti Cawali tersebut punya dana kampanye 700 juta.
Aturan tersebut untuk menghindarkan cawali dari kendali pengusaha besar. Agar wali kota tidak disetir oleh kepentingan mereka.
Sebagai cawali yang dibenci pengusaha besar Mamdani benar-benar dapat simpati dari rakyat biasa di New York. Dua bulan pertama pencalonannya Mamdani mendapat sumbangan dari rakyat biasa sebesar USD600.000. Berarti Mamdani sudah punya dana di awal kampanye sebesar USD4.200.000.
Dalam dua bulan pencalonan jumlah penyumbangnya sudah 6.500 orang lebih. Berarti rata-rata mereka menyumbang USD100. Artinya, banyak yang menyumbang USD200 tapi banyak juga yang hanya USD50.
Tujuan lain sistem itu: agar orang hebat yang tidak kaya tidak takut mencalonkan diri. Mamdani contohnya. Dua lawannya orang mapan semua: satunya mantan gubernur New York. Satunya lagi politikus lama dari Partai Republik.
Meski nama belakangnya Mamdani, jangan dikira Zohran Mamdani punya hubungan keluarga dengan Ebrahim Mamdani.
Anda sudah tahu siapa itu Ebrahim Mamdani: ilmuwan matematika Inggris berdarah Parsi. Ia penemu ”Sistem Mamdani”. Yakni artificial intelligence yang merumuskan sistem ”Kalau” dan ”Maka” (if and then).
Misalnya: If udara panas dan lembab then jalankan kipas. Contoh lain: If tekanan tinggi dan suhu rendah then buka katupnya.
Zohran Mamdani memang juga berdarah Parsi. Tapi leluhurnya sudah lama menyingkir ke India. Dari India ayahnya jadi imigran di Uganda. Zohran lahir di Uganda.
Lalu orang tua Zohran mengajaknya jadi imigran di Afrika Selatan. Sampai akhirnya jadi imigran di Amerika Serikat.
Zohran masuk sekolah di New York. Pun sampai lulus Universitas. Ia jadi aktivis muda kemasyarakatan. Lantas jadi anggota DPRD New York.
Umurnya baru 34 tahun dan itulah kelemahannya: belum pernah jadi eksekutif di pemerintahan. Padahal New York kota terbesar di Amerika. Terkaya di dunia.
Rakyat tidak peduli. Mereka sudah bosan dengan politisi yang itu itu juga. Saya ikuti pidato-pidato Mamdani. Lewat video. Juga kampanyenya.
Dialog langsungnya dengan warga angat menarik. Ramah. Rendah hati. Penuh empati.
Mamdani tidak menutup-nutupi bahwa ia Islam. Bahwa ia sosialis kiri. Toh politisi nasional tidak perlu merasa terancam. Ia tidak akan bisa jadi Capres Amerika --karena lahir di luar Amerika.
Dalam Pilwali tanggal 4 November besok, pemilih tidak hanya mencoblos salah satu dari tiga calon wali kota. Masih ada lima kartu suara lain. Pilwali ini ternyata dimanfaatkan sekaligus untuk referendum lima persoalan.
Misalnya: apakah rakyat setuju di sebuah distrik dibangun perumahan sederhana. Persetujuan rakyat diperlukan karena tata kota lama tidak mengakomodasikan lokasi untuk rumah sederhana.
Kartu lain berisi pertanyaan: apakah warga setuju dibangun stadion olimpiade di kawasan hutan lindung di satu lokasi.
Pertanyaan lain: apakah rakyat setuju peta kota New York diganti dengan peta digital.
New York sudah punya peta dalam bentuk kertas. Sejak tahun 1811 yang diperbaharui tahun 1898. Detail sekali. Sampai ukuran parit di satu RT pun ada petanya. Jumlah peta itu ratusan ribu lembar. Tersimpan rapi di gedung arsip.
Kalau rakyat setuju maka mulai tahun 2028 New York akan punya peta digital.
Serba minta persetujuan langsung ke rakyat adalah kekuatan demokrasi di Amerika --sesuatu yang orang seperti Trump tidak sabar.
Mamdani selangkah lagi jadi wali kota Islam pertama di kota besar di Amerika. Ahlan wasahlan Zohran. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 3 November 2025: Hati Separo
Mbah Mars
Penyakit lever Bolkin sudah sangat parah. Dokter memvonis: “jika masih ingin hidup harus ganti hati”. Bolkin tidak kaget. Ia sudah pernah membaca buku “Ganti Hati”. Cuma ia lupa siapa penulisnya. Yg ia ingat, penulis itu wartawan senior. Setelah thethek bengek urusan administrasi beres, tiba saatnya Bolkin disuruh memilih hati-hati yg tersedia di rumah sakit. Bolkin sangat beruntung karena pilihannya banyak. Masing-masing hati punya identitas lengkap. Dari segi umur, profesi, asal suku, agama dsb. Dari segi profesi, pemilik hati itu bervariasi. Ada petani, buruh, mahasiswa, politisi, penjahit dan ojek online. “Silahkan pilih, Bapak Bolkin”, kata dokter. “Saya milih yg poitisi, Dok” “Boleh tahu alasannya ?” “Hati politisi saya yakin masih paling fresh dan bagus” “Kok bisa, Pak ?” “Hati politisi saya yakin jarang dipakai!”
MZ ARIFIN UMAR ZAIN
1/2 HATI. Bukan sembarang 1/2 hati. Ini separo hati beneran. Untuk suami tercinta, yg lagi menyabung nyawa. Perut nya dibelah, hati nya disayat, diambil separo. Separo edang. Berayan urip. Urip mung sedelok. Mung mampir ngombe. 1/2 hati. Jangan 1/2 hati? Sepenuh hati? Segelondong hati? Tak usah 1 hati, separo saja. Jangan setengah setengah. Semoga ikhlaash.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
SEPARO NISA... Kalau cinta bisa diukur, maka Nisa mungkin mencatat angka tertinggi di dunia: separo hati, sepenuh cinta. Bukan metafora, bukan puisi, tapi literal—dibedah, diambil, dan diberikan untuk suami tercinta. Banyak orang bilang cinta itu soal memberi waktu, perhatian, dan kesetiaan. Tapi Nisa membalikkan kamus itu. Baginya, cinta berarti memberi bagian tubuh sendiri agar yang dicintai bisa terus hidup. Romantis versi ICU. Yang juga menarik, birokrasi Tiongkok ternyata seteliti itu. Bahkan surat nikah pun harus diterjemahkan dan dilegalisasi. Kalau cinta diuji lewat sabar menghadapi legalisasi, mungkin banyak pasangan bubar sebelum ke KUA. Tapi Nisa tidak. Ia tetap teguh—antara jarum infus dan dokumen notaris, antara doa dan keberanian. ### Cerita ini membuat kita sadar, ada cinta yang tidak berisik di medsos, tapi berdetak pelan di ruang operasi. Dan kalau nanti ada yang bilang, “Aku rela memberikan hatiku padamu,” sebaiknya pikir dua kali sebelum menjawab, “Serius?”
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
ORANG BAIK.. Yang paling indah dari kisah ini bukan sekadar tentang separuh hati yang ditransplantasikan, tapi juga tentang orang-orang baik yang saling menemukan. Ada Pak Dahlan — seperti biasa — hadir di tengah rumitnya birokrasi dengan solusi praktis dan hati hangat. Ada Janet dan suami, yang bukan hanya menolong, tapi melibatkan rasa kemanusiaan tanpa batas paspor. Lalu muncul Abror, Della, dan Justin — tiga nama yang seperti malaikat tak bersayap: satu menuntaskan tugas nikah di Mojokerto, satu membantu dari jauh di Banyuwangi, satu lagi jadi penerjemah dan penguat hati di Beijing. Semua bergerak, bukan karena uang, tapi karena nurani yang masih hidup. Dari cerita ini saya jadi ingat, dunia ini tidak sepenuhnya keras, masih ada ruang lembut di antara manusia. Kadang separuh hati cukup — kalau separuh lainnya diberikan dengan cinta. Dan mungkin, kalau Tuhan sedang tersenyum, Ia akan mempertemukan orang baik dengan orang baik lainnya. Lewat tiket Beijing–Hong Kong pulang-pergi.
alasroban
Seorang netijen dengan akun Gelas Pecah menulis komentar sbb: Topik di meja adalah KTT APEC, namun kepalaku hanya sidang tentangmu,.. Kau hadir seperti agenda rahasia. Di sisipkan di antara paragraf politik dan janji kerjasama. Diplomasi dunia tak sehangat tatapanmu. Perjanjian damaipun kalah tenang dari senyummu. Mereka bicara tentang masa depan ekonomi. Sedang aku sibuk menstabilkan gejolak hati. Yang tak henti merundingkan namamu. Kalimat di atas untuk mengomentari video viral mamak Sanae yang menggeser kursi mendekati Presiden Prabowo. Netijen lain berkomnetar. "Pesona duren 74 tahun" wkwkwk :)
MULYADI PEGE
Tapi kenapa kamu masih merokok pege? Kamu masih sering begadang? Kamu masih sering makan berlebihan? Kamu masih sering lupa cuci tangan? Kamu masih malas olahraga? Dan kamu masih masih masih dan masing yg lain?
Wilwa
Pu Sa / Bo(dhi) Sat(wa) 菩薩. Apa yang dilakukan Dahlan Iskan, menurut filosofi Tzu Chi 慈濟 adalah apa yang dilakukan seorang Bodhisatwa (Sanskrit) / Bosat (Hokkien) / Pusa (Mandarin). Saya berani mengatakan demikian karena belakangan ini hampir setiap pagi saya menyimak ceramah Master Zheng Yan/ Cheng Yen 證嚴. Jadi menurut Master Cheng Yan, seorang Bodhisatwa tak harus beragama Buddha. Bisa dari agama apa saja. Hmmm. Tak heran Tzu Chi Indonesia, aktivisnya dari berbagai agama dan aliran walaupun yang terbanyak tetap yang berlatarbelakang agama Buddha, disusul Kristen, Konghucu, Islam. Dengan mau menolong 濟 orang lain dengan kasih/empati 慈 tanpa memandang perbedaan agama dan suku, maka Anda adalah seorang Bodhisatwa 菩薩, begitu filosofi Master Cheng Yen. Sebuah filosofi yang sederhana namun sangat kuat spiritualitasnya. Dan itulah yang membuat saya setia menyimak Da Ai 大爱 (Great 大 Love 爱) TV hampir setiap pagi. Selain menguatkan memori saya atas Traditional Chinese yang jauh lebih sulit dibanding Simplified Chinese, sekaligus menguatkan spiritual saya yang memang dari dulu lebih suka filosofi Buddha. Yang menurut saya pribadi lebih “make sense”, lebih “peaceful” dan lebih “delicate”/ “subtle”. Tidak meledak-ledak seperti mau perang atau gelut. Bagi kebanyakan orang mungkin ceramah Master Cheng Yen membosankan karena tak ada “api”nya. Ceramah Master Cheng Yen lebih seperti embun pagi yang sejuk. Tanpa kata-kata kasar atau keras atau provokatif atau kebencian atau “ngajak gelut”.
MZ ARIFIN UMAR ZAIN
BERSETUBUH. Jadi 1 tubuh. 2 tubuh jadi 1 tubuh. Masing2 jadi belahan jiwa nya. Masing2 jadi jantung g hati nya. Manunggaling suami & isteri. Sehidup semati. Sigaring nyowo.. Suami harus selalu mencintai isteri nya. Isteri harus selalu mentaati suami nya. Bersetubuh,, ada enak nya. Ada buah hati nya. Sayang ku. Demeng ku. Cinta ku. Semoga kita semua sukses dunia aakhirot, berbarokah.
Muhammed Khurmen
Aha!! Saya baru tahu kalau pak Abror hanyalah teman akrab pak Olik, selama ini saya kira, dan juga orang lain kira, beliau adalah putra H. Mukri, karena dekatnya beliau dengan keluarga itu. Pak Abror orang yang humoris tapi juga "cengeng". Beliau akan banyak humornya ketika menasihati pengantin baru, sesaat sebelum akad, dan akan nangis sesenggukan saat doa dipanjatkan. Saat ini beliau bertugas di kecamatan Ngoro
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
ANAK HEBAT.. Di tengah kisah haru Nisa yang rela memberi separo hatinya demi suami, terselip sosok-sosok muda Indonesia yang bikin dada ikut hangat — Justin dan adiknya dari Lampung. Dua bersaudara itu memilih tidak pulang kampung, bukan karena lupa tanah air, tapi karena tahu ibu mereka menjaga toko alat pancing seorang diri. Mereka menabung, bukan menahan rindu. Hebat itu tidak selalu soal nilai IPK atau prestasi lomba internasional. Kadang, hebat itu sesederhana tahu kapan harus berkorban, kapan harus hemat, dan kapan harus kuat meski jauh dari rumah. Dan lucunya, dari toko pancing di Lampung, ternyata bisa “memancing” dua anak berprestasi sampai Beijing! ### Dunia memang adil kalau dihadapi dengan tekad dan niat baik. Cerita ini mengingatkan kita bahwa anak-anak Indonesia — di mana pun mereka berada — membawa semangat luar biasa: 1). kerja keras, 2). empati, dan 3). daya tahan tinggi. Kalau ada lomba keteguhan hati tingkat dunia, saya rasa Justin, Nisa, dan banyak anak muda Indonesia lainnya sudah siap jadi juaranya.
Liáng - βιολί ζήτα
Kalau di sini, di negara-negara Uni Eropa, sudah sejak lama, berlaku "Council of Europe Convention against Trafficking in Human Organs" (Konvensi Dewan Eropa Menentang Perdagangan Organ Manusia). Peraturannya sangat lengkap, mudah dipahami, dan institusi-institusi bidang kesehatan di Uni Eropa memegang teguh konvensi tersebut. Bagi yang berminat untuk mengetahuinya secara lengkap, bisa menelusuri link : "The European Union Agency for Fundamental Rights".
Jokosp Sp
Biaya operasi hati "murah" di Tiongkok mungkin harus dikompensasi dengan biaya-biaya lain yang harus dihitung berapa total akhirnya jika akan dijadikan data pembanding. Plus-plus yang lain seperti : + biaya tiket pendamping 2 orang + biaya penginapan (hotel 2 orang) + biaya makan 3x sehari berapa lama di T + biaya Taxi dan transport lainnya + biaya urus dokumen kelengkapan lain. Termasuk biaya tambahan pendamping penterjemah selama di RS Tiongkok. Apa biaya-biaya ini masih tergolong kecil jika harus membandingkan dengan mahalnya biaya operasi di dalam negeri?. Dan yang lebih penting memang tingkat kepercayaan skill, kompetensi dokternya juga pelayanan, jika isi dompet bukan lagi jadi masalah.
riansyah harun
Indonesia sebenarnya sudah punya fasilitas transplantasi hati (salah satunya, RSCM dan Adam Malik Medan), dan bisa di cover BPJS lagi... Tapi kenapa lebih memilih penanganannya harus ke Luar Negeri...??? Uppsss, tentu saja itu pilihan, apalagi bagi kalangan yg ber punya... Berarti Indonesia harus lebih membumikan keahlian "yang baru" dalam transplantasi hati, supaya lebih memasyarakat, dikenal luas...dan lebih meyakinkan....
Hasyim Muhammad Abdul Haq
Ingin sekali langsung bertanya ke Pak DI. Banyak pertanyaan. Bagaimana jika orang tua sang istri sudah meninggal dunia? Kalau itu bisa, berarti bisa juga "diakali" dan bilang orang tuanya sudah meninggal. Dan kalau tidak bisa, bagaimana kalau benar sudah meninggal dunia? Lalu bagaimana jika pendonor bukan istrinya? Kalau saudara mungkin bisa ditunjukkan bukti sebagai saudara. Bagaimana kalau pendonornya adalah sahabat yang memang ingin menolong, bukan penjual organ? Lalu apa risiko pendonor hati yang diambil hatinya separuh? Apakah bisa berakibat fatal pada jiwa pendonor? Ah, terlalu banyak pertanyaan saya ini.
wasilah nusantara
HATI MASJID Jumaat 31 Oktober 2025, sebelum subuh. Seorang Pemuda 21 tahun tewas dianiaya di Masjid Agung Sibolga, Sibolga Kota. Menjadi korban dari masjid yang menolak tidur jamaah. (www.detik.com). Ia diusir. Katanya, masjid bukan tempat untuk tidur. Ironi yang menampar. Karena dulu, di zaman Nabi, masjid justru tempat paling aman bagi yang tak punya rumah. Tempat berlindung bagi musafir. Tempat singgah bagi orang asing. Saya bayangkan — andai ia datang ke salah satu masjid yang ramai di sosial media, Yang menyediakan bilik rehat. Yang ada tempat mandi, bahkan cafe dan makanan gratis. Yang jamaahnya menyapa dengan senyum, bukan dengan tatapan curiga. Tengoklah beberapa masjid ini : Masjid Jami KH. Muhammad Sadjid, Tenggarong. Masjid Sejuta Pemuda, Sukabumi. Masjid Pemuda Konsulat, Surabaya. Masjid 17, Purwokerto. Masjid Al Falah, Sragen. Masjid Baiturridho Nusantara, Jogya, dan masjid lainnya yang mesra musafir. Masjid seharusnya bukan hanya tempat sujud. Tapi singgah bagi yang kelelahan. Untuk tentukan kasih, bukan amarah. Lalu saya bandingkan: masjid yang satu menolak tidur, masjid yang lain menolak menghakimi, memberi khidmat dengan mulia. Di situ saya mengerti, yang perlu dibenahi bukan karpet atau speaker-nya. Tapi hatinya. Karena masjid juga rumah manusia yang sedang mencari-Nya. Mungkin sudah saatnya dibuat lebih massif :Gerakan National Masjid Ramah Musafir. Jadikan nama Arjuna sebagai "tugu peringatan" di hati semua pengurus takmir masjid/musalla negeri damai ini
Taufik Hidayat
Hati separuh, jadi ingat kata hati-hati. Kata ulang yang khas bahasa Astronesia. Kata hati hati dalam bahasa Inggris jadi Careful atau kalau pesan jadi be careful. Bedanya dalam bahasa Indoensia ada semacam pesan bahwa hati kita tinggal separuh jadi harus berhati hati karena tahu bahwa ia menjaga separuh lagu yang bukan miliknya .. sangat pas dengan kisah transplatasi ini. Kata berulang seperti hati hati , küpü kulu . Jadi ingat dalam bahasa Tagalog ada kata dahan dahan yang mirip dengan perlahan lahan atau hati hati juga sih. Jadi ingat pernah ke Cebu dan di sana ada patung dan kisah Lapulapu, yang perlakuan pahlawan nasional Filipina berasal dari Mactan Island di Cebu yang melawan kolonial Spanyol dan mengakibatkan Magellans terbunuh. Kata berulang ini juga mengingatkan saya akan Selandia Baru dan suku Maori. Jadi ingat di dekat Rotorua ada tempat yang bernama Whakarewarewa. dan ingat juga ada Gua bernama Waitomo,. Kata wai ini mirip dengan kata sungai sungai di Lampung seperti Way Seputih Way Tulang Bawang yang berarti air .. mirip kata Ci di Jawa Barat . .
Dacoll Bns
Membaca kisah ini kembali membuat saya mengingat tulisan guru ngaji saya yg dimuat di salah satu harian di surabaya saat bulan puasa bertahun tahun yg lalu dimana segelas es teh untuk berbuka di bulan ramadhan bisa membuat hilang pahala puasa, hanya sekedar mendapat lapar dan dahaga . Serta yang paling menyesakkan membuat kita kafir sekafir-kafirnya... Ada apa gerangan dengan segelas es teh tersebut? Suatu waktu di bulan puasa yg terik menjelang berbuka, segelas es teh sudah tersedia di meja siap menemani berbuka. Tidak berapa lama suara bedug terdengar dan adzan maghrib berkumandang, setelah doa berbuka dipanjatkan, es teh di meja pun segera diminum tanpa sisa, merasa lega karena dahaga terpenuhi,mulut dan hati ini tanpa sadar berucap 'Ah ... segar nya , es teh ini memang luar biasa, membuat hilang semua dahaga ...!'. Perhatikan,betapa di masa yg sesaat tadi kita sebagai manusia lupa selupa-lupa nya, ingkar-ingkar se-ingkarnya, kafir- se-kafirnya terhadap sang pemberi nikmat sesungguhnya ,Allah azza wa jalla, Sesaat tadi kita menganggap es teh sebagai Tuhan, perbuatan yg sangat dibenci oleh-Nya, belum lagi lupanya kita mengucap syukur padaNya untuk tiap sendi di jari yg masih bisa ditekuk saat memegang gelas, lengan yg bisa mengangkat, mulut yang bisa membuka, lidah yg bisa merasa, dan tenggorokan yg masih bisa menelan. (...part 1)
Tivibox
"Itu logika anda saja. Anda bukan dokter. Itu alasan anda saja untuk diperbolehkan menulis, "ujar Robert Lai. Mana ada baru tujuh hari setelah transplantasi liver sudah memeras otak untuk menulis begitu panjang ?" sergahnya. Saya mengakui Robert benar. Tapi, saya tetap bermohon untuk dapat dispensasi melakukan dua pekerjaan itu. ------cuplikan dari buku "Ganti Hati" oleh Dahlan Iskan, halaman 48---- "Saya ingin seperti Robert lai, tapi tidak bisa. Saya tidak bisa marah ketika di hari pertama setelah operasi pasien itu nekat melakukan video call dari tempat tidur ICU nya. Begitu berani. Padahal operasi itu sangat berat : ganti hati" ---cuplikan paragraf pertama CHDI berjudul "Hati Istri"---- Ada kesamaan antara Pak Di dan Mas Olik, setelah sukses melakukan transplantasi liver. Keduanya ingin bersyukur dengan caranya masing-masing. Pak DI --karena latar belakangnya jurnalis---, ingin segera mengeluarkan "unek-uneknya" dalam bentuk tulisan yang berkisah tapi berdasarkan fakta yang dirasakan dan dialaminya, selama operasi. Mas Olik, tentu dengan gembira mengabarkan kepada keluarga --lewat video call-- bahwa dia sudah berhasil melewati tahapan paling penting dalam transplantasi livernya. Keduanya memang akhirnya menjadi "keras hati" dalam mewujudkan kebahagiaannya itu. Hanya bedanya, Robert Lai bisa marah-marah sama Pak DI. Sedangkan abah tak bisa marah sama Mas Olik. Mungkin, hatinya yang baru itu memang selembut sutra.
Taufik Hidayat
Hati separuh, jadi ingat kata hati-hati. Kata ulang yang khas bahasa Astronesia. Kata hati hati dalam bahasa Inggris jadi Careful atau kalau pesan jadi be careful. Bedanya dalam bahasa Indoensia ada semacam pesan bahwa hati kita tinggal separuh jadi harus berhati hati karena tahu bahwa ia menjaga separuh lagu yang bukan miliknya .. sangat pas dengan kisah transplatasi ini. Kata berulang seperti hati hati , küpü kulu . Jadi ingat dalam bahasa Tagalog ada kata dahan dahan yang mirip dengan perlahan lahan atau hati hati juga sih. Jadi ingat pernah ke Cebu dan di sana ada patung dan kisah Lapulapu, yang perlakuan pahlawan nasional Filipina berasal dari Mactan Island di Cebu yang melawan kolonial Spanyol dan mengakibatkan Magellans terbunuh. Kata berulang ini juga mengingatkan saya akan Selandia Baru dan suku Maori. Jadi ingat di dekat Rotorua ada tempat yang bernama Whakarewarewa. dan ingat juga ada Gua bernama Waitomo,. Kata wai ini mirip dengan kata sungai sungai di Lampung seperti Way Seputih Way Tulang Bawang yang berarti air .. mirip kata Ci di Jawa Barat . .
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
Komentar: 129
Silahkan login untuk berkomentar