BACA JUGA:Gaza di Depan Mata, Husein Gaza Ungkap Posisi Global Sumud Flotilla Tembus Jalur Kuning
Misi ini digalang oleh empat koalisi besar, di antaranya:
Global Movement to Gaza (GMTG), gerakan akar rumput yang kerap mengorganisir solidaritas global untuk Gaza.
Freedom Flotilla Coalition (FFC), jaringan internasional dengan pengalaman lebih dari 15 tahun menggelar misi laut.
Maghreb Sumud Flotilla, inisiatif dari Afrika Utara.
Sumud Nusantara, konvoi masyarakat sipil dari Malaysia dan delapan negara lain yang mewakili solidaritas negara-negara Global South.
Tokoh-tokoh dunia pun terlibat, termasuk aktivis lingkungan Greta Thunberg, aktivis HAM Yasemin Acar, hingga ilmuwan dan akademisi dari berbagai negara.
Para aktivis itu mengatakan tujuan mereka untuk mematahkan pengepungan Israel di Gaza.
Mereka juga ingin membuka koridor kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan lewat laut.
Selain itu, mereka juga berusaha untuk meningkatkan kesadaran tentang penderitaan di wilayah tersebut.
Sebagai informasi, Gaza telah berada di bawah blokade Israel sejak Hamas rebut kekuasaan di sana pada tahun 2007.
Namun, pembatasan Israel terhadap barang-barang yang masuk ke Gaza makin ketat usai perang terjadi pada Oktober 2023 lalu.
Lebih dari 60.000 warga Palestina tewas sejak dimulainya perang hingga wilayah itu juga menderita kelaparan dalam beberapa bulan terakhir.
Para aktivis di armada Global Sumud Fortilla mengatakan jika di dalam kapal penuh dengan obat-obatan, termasuk makanan, popok, susu formula bayi dan kaki palsu.