"Warteg membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal dan menumbuhkan usaha-usaha baru untuk menyuplai kebutuhan. Seperti sayuran, ayam, ikan, telur, dan lainnya. Tentunya ini akan meningkatkan pendapatan rumah tangga," ujar Suardi kepada Disway.
Dia menjelaskan, kebanyakan warteg selalu menyesuaikan menu dengan selera masyarakat setempat.
Karena itu, bahan-bahan yang digunakan umumnya berasal dari wilayah sekitar.
"Sebagaimana biasanya, warteg menjual makanan sesuai selera warga. Sehingga bahan-bahannya juga berasal dari sekitarnya," ujarnya.
Dengan rantai pasok yang melibatkan petani, pedagang pasar, hingga distributor bahan pokok, keberadaan warteg dinilai memberikan efek ganda.
Tidak hanya masyarakat bisa menikmati makanan murah meriah, tetapi para pelaku usaha kecil di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan juga mendapat manfaat langsung.
“Ini tentu menjadi salah satu bentuk ekonomi kerakyatan yang nyata. Keuntungan bukan hanya dirasakan pemilik warteg. Tetapi juga ekosistem usaha kecil," paparnya.
Strategi Sukses Membangun Bisnis Warteg
Membangun bisnis warteg yang sukses tidak hanya tentang menjual makanan murah. Ada beberapa strategi penting yang harus diperhatikan:
• Kualitas dan Kebersihan: Pelanggan akan datang kembali jika mereka puas dengan rasa dan kualitas makanan. Kebersihan dapur, peralatan, dan area makan juga sangat penting untuk membangun kepercayaan.
• Inovasi Menu: Meski lauk pauk warteg tradisional sudah menjadi andalan, tidak ada salahnya berinovasi. Misalnya menambahkan menu musiman atau lauk kekinian untuk menarik pelanggan baru.
• Pelayanan Ramah: Senyum dan sapaan ramah dapat membuat pengalaman makan pelanggan menjadi lebih menyenangkan. Pelayanan yang baik sering kali menjadi alasan utama pelanggan memilih untuk kembali.
• Pemanfaatan Teknologi: Di era digital, warteg juga harus melek teknologi. Bekerja sama dengan layanan pesan antar online seperti GoFood atau GrabFood dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan omzet secara signifikan.
Bisnis Warteg adalah bukti tidak perlu selalu mengikuti tren kekinian untuk sukses. Bisnis ini dibangun di atas fondasi yang kuat: memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan cara yang paling efisien.
Dengan menggabungkan kekuatan tradisional Warteg dan sentuhan manajemen modern, Anda bukan hanya sekadar membuka tempat makan.
Warteg bukan bisnis kelas dua. Warteg adalah bisnis kelas satu dengan penyajian yang sederhana.
Bisnis warteg contoh nyata bagaimana sebuah usaha sederhana dapat bertahan dan berkembang berkat kekuatan harganya yang merakyat. Pilihan menunya melimpah dan kemampuannya beradaptasi.