JAKARTA, DISWAY.ID -- Atmosfer panas mulai terasa jelang laga Timnas Indonesia kontra Arab Saudi, jelang round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis dini hari, 9 Oktober 2025 sekitar pukul 00.15 WIB.
Pertandingan krusial ini sangat dinanti publik tanah air, terutama para penggemar fanatik skuad Garuda.
Tak hanya pecinta sepak bola di dalam negeri, para suporter Indonesia yang berdomisili di kawasan Timur Tengah pun sudah mulai memadati Jeddah untuk memberikan dukungan langsung.
BACA JUGA:Real Madrid Gelontorkan Rp2,5 Triliun Incar Peraih Ballon d'Or 2024 Andalan Manchester City
BACA JUGA:Erling Haaland ke Barcelona dapat Respons dari Pep Guardiola, Tembus 250 juta Euro?
Namun di balik semua antusiasme itu, muncul satu pertanyaan besar, apa “senjata rahasia” yang disiapkan Patrick Kluivert?
Sejak dipercaya menukangi Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mencoba bereksperimen dengan dua pendekatan taktik utama.
Formasi menyerang 4-2-3-1 dan formasi lebih pragmatis 3-4-3 yang fleksibel menjadi 5-4-1 saat bertahan.
Dalam dua laga FIFA Matchday terakhir kontra Taiwan dan Lebanon, Kluivert menerapkan skema 4-2-3-1 dengan hasil satu kemenangan dan satu imbang.
"Permainan terlihat lebih dinamis meski belum sepenuhnya solid di lini belakang," kata Ronny Pangemanan atau akrab dipanggil Bung Ropan di channel YouTubenya, Rabu 7 Oktober 2025.
BACA JUGA:Gokil! Bintang Manchester City Pantau Langsung Timnas Demi Bungkam Arab Saudi, Jurnalis Asia Bahagia
Namun, skema 3-4-3 terbukti sukses saat timnas ditangani Shin Tae-yong, terutama dalam duel kontra Arab Saudi sebelumnya.
Pola bertahan sambil menunggu momen counter attack berhasil menahan Arab bahkan mengalahkannya di GBK.
Kini, Kluivert dihadapkan pada pilihan besar: kembali ke 3-4-3 yang terbukti ampuh, atau berani tampil dominan dengan 4-2-3-1?