Namun, seorang hakim federal memperbolehkan pengerahan tersebut sementara waktu, dengan syarat pemerintah memberikan tanggapan hukum resmi paling lambat Rabu ini.
Klaim Trump bahwa kota-kota seperti Chicago dan Portland tengah mengalami kekacauan besar dinilai tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Menurut pejabat setempat, protes yang terjadi sebagian besar berlangsung damai dan tidak sebesar kerusuhan tahun 2020 pasca kematian George Floyd.
Di Chicago, meskipun ada unjuk rasa kecil di sekitar pusat pemrosesan imigrasi di Broadview, kehidupan masyarakat berjalan normal.
BACA JUGA:Perang Dingin Trump dan Mamdani: Ancam Blokir Dana Triliunan New York Jika Sang 'Komunis' Menang
Aktivitas ekonomi tetap ramai, pantai dipenuhi pengunjung, dan tingkat kejahatan bahkan tercatat menurun dalam beberapa bulan terakhir.
Namun, aparat federal dilaporkan telah menggunakan gas air mata dan peluru karet terhadap para demonstran, menyebabkan beberapa orang luka-luka dan sejumlah penangkapan, termasuk seorang jurnalis.
Randy Manner, pensiunan Mayor Jenderal Angkatan Darat yang pernah menjabat sebagai wakil kepala Biro Garda Nasional, memperingatkan bahwa penggunaan Insurrection Act secara sepihak bisa membuka pintu menuju otoritarianisme.
“Ini adalah jalan yang sangat berbahaya. Ini pada dasarnya menunjukkan bahwa presiden bisa melakukan apa saja yang dia mau,” ujar Manner. “Itu adalah definisi dari kediktatoran dan fasisme.”