"Jangan menyerah," itulah salah satu doktrin Jack Ma, pendiri grup Alibaba di Hangzhou. "Lihatlah dunia dari perpsektif lain (换个角度看世界)," prinsip Jack Ma lainnya.
Juga nama prinsip tekniknya: Luban Locks (鲁班锁 (Lǔ Bān suǒ).
Kami tiba di Jack Ma Center lebih awal dari jadwal. Selasa kemarin. Di hari kedua kami berada di Hangzhou.
Tentu kami tidak menemukan Jack Ma di situ. Jack sudah lima tahun ''menghilang' dari hiruk pikuk pesta dan kejamnya bisnis.
Dua kali Jack Ma ''menghilang''. Yang pertama menghilang total. Selama satu tahun. Tahun 2020. Ia tidak muncul ke publik sama sekali. Pun di mana ia berada, sulit dideteksi.
Setahun kemudian barulah Jack Ma muncul. Ia mengajar di sekolah yang didirikannya di Hangzhou. Hanya itu beritanya. Tidak lebih. Itu pun sudah membuat kepastian: Jack Ma ternyata masih hidup. Masih baik-baik saja.
Hanya saja kesibukannya kok ''hanya'' mengajar. Padahal, sebelum menghilang, ia adalah bos besar yang gegap gempita. Jack Ma adalah pemimpin besar dari salah satu bisnis terbesar di Tiongkok.
Di Jack Ma Center itu kami mendapat permainan bagaimana agar ''tidak mudah menyerah''. Sebelum itu kami meninjau dulu Taman Alibaba yang rindang, indah, tertata rapi, teduh, dan menyenangkan. Taman besar itu berada di tepi sebuah danau kecil nan permai.
Di salah satu bangunan galerinya kami melihat lukisan yang dibuat Jack Ma. Mirip angin puting beliung. Bisa juga mirip gelombang besar. Tapi dari jauh bisa juga dianggap mirip huruf a kecil yang lagi tersenyum. Itulah lukisan "@" yang sudah diubah menjadi bentuk karya seni.
--
Itu bukan lukisan asli. Tapi ditandatangani Jack Ma sendiri. Aslinya jadi milik kolektor di Hong Kong. Sang kolektor membelinya dengan harga hampir RMB 2,5 juta. Harga tepatnya ditulis di duplikat lukisan itu. Datanglah sendiri ke Hangzhou. Lihatlah sendiri berapa harga yang belum dibulatkan.
Lalu ada foto dan kaligrafi. Anda harus memotret kaligrafi itu. Lalu cobalah menjungkirbalikkan foto itu. Setelah dibalik tetap bisa terbaca. Hanya bunyinya berbeda. Terbacalah tulisan yang berarti kemakmuran. Padahal sebelum dibalik artinya ''pantang menyerah''. Artinya: untuk makmur tidak boleh mudah menyerah.
Lalu di tangga naik ada huruf-huruf yang juga mengajarkan pantang menyerah. Ketika Anda mulai menaiki tangga, huruf itu tidak terlihat lagi. Yang muncul gambar orang yang lagi bersusah payah mendaki tebing sebuah gunung yang tinggi.
Sampai di ruangan atas kami diterima seorang guru taichi. Kami diajak berlatih taichi. Kapan harus bergerak lembut. Kapan harus menendang keras. Kapan harus mundur. Kapan harus maju. Juga kapan harus menarik napas.
--
Rasanya Jack Ma sendiri kini lagi bertaichi dengan keadaan. Jack Ma sedang melakukan gerakan mundur. Bahkan di tahun 2020 ia tidak melakukan gerakan apa-apa. Ia diam. Konsentrasi batin --yang biasa dilakukan sebelum memulai taichi.
Itu terjadi setelah tiba-tiba saja rencana Go Public Ant Group dibatalkan oleh pemerintah Tiongkok. Padahal waktunya tinggal dua hari. Padahal itulah Go Public terbesar di dunia. Terbesar dalam sejarah sampai tahun itu: 30 miliar dolar.
Ant Group berada di bawah grup Albaba. Jack Ma sebagai pengendali utama. Ada dua versi mengapa IPO itu dibatalkan mendadak.
Versi yang anti pemerintah mengatakan: itu gara-gara Jack Ma mengkritik sistem keuangan Tiongkok. Jack Ma terlihat sudah ingin lebih hebat dari penguasa Tiongkok. Pemerintah marah.
Versi kedua: Ant Group dinilai sudah bukan lagi perusahaan teknologi. Sudah lebih ke perusahaan keuangan. Maka pemerintah menghendaki Ant Group harus tunduk pada otoritas keuangan. Harus lebih banyak dikontrol sebagaimana lembaga keuangan lainnya.
Sebagai pemain taichi, Jack Ma tahu gerakan apa yang harus ia mainkan setelah itu. Ia memutuskan tidak membuat gerakan menyerang. Ia bikin gerakan mundur.
Akhirnya Ali Baba selamat. Tentu ada konsekuensinya. Jack Ma kehilangan kontrol di Ant Group. Otoritas keuangan akan mengontrolnya. Ant Group juga didenda luar biasa besar: 1 miliar dolar --hampir Rp 20 triliun.
"Bukan. Saya bukan guru taichi Jack Ma," ujar Laoshi Liu, guru taichi yang menyambut rombongan pengusaha Disway ini. "Saya hanya pernah bermain taichi bersama beliau," tambahnya.
Begitulah guru taichi. Selalu rendah hati. Saat bermain bersama itu mungkin saja ia berada di depan, Jack Ma di belakangnya.
Setelah taichi kami pun dibawa ke ruang lain. Kali ini tidak lagi belajar filsafat di balik taichi, tapi diajak latihan keuletan. Pakai peraga permainan.
Kepada kami dibagikan barang seperti bola. Sebesar bola baseball. Terbuat dari kayu. Mirip sekali dengan puzzle. Begitu memegangnya kami tergoda untuk membukanya. Kelihatannya gampang. Ternyata tidak bisa.
Permainan itu menggunakan prinsip arsitektur zaman kuno. Tidak ada paku dan lem. Tapi terikat kuat dan kokoh. Dipaksa dibuka pun tidak bisa membuka. Lalu ada yang menjatuhkannya ke lantai. Juga tidak ambyar. Nama arsitek penemunya adalah Luban. Maka prinsip tekniknya, juga puzzle-nya, disebut Luban Locks.
Ternyata, caranya, justru tidak boleh dipaksa. Cukup diayun sambil memutarnya. Ambyar sendiri. ''Soft power'' lebih bisa menyelesaikan masalah dibanding lewat kekerasan.
Bola pun berantakan di atas meja. Terburai menjadi enam bagian. Tugas selanjutnya adalah: bagaimana menyatukannya lagi. Agar kembali berbentuk bola.
Asyik tapi menjengkelkan. Dalam setengah jam tidak ada yang berhasil menyatukannya kembali. "Jangan terlalu bernafsu dalam menyelesaikan masalah," katanya. "Hati harus tenang," tambahnya.
Awalnya semua orang terlihat ingin menjadi juara. Itu karena guru taichi memulai acara dengan janji siapa yang pertama bisa menyatukannya akan dapat hadiah dari Alibaba.
Setelah doktrin ''sabar'' itu, lomba dibuka kembali. Dalam lima menit salah satu dari kami berhasil. Anak muda. Baru lulus Universitas Ciputra Surabaya. Namanyi: Celine.
Kunjungan ke Alibaba ini pun happy ending. Kami diizinkan membawa pulang bola permainan itu. Saya juga membawanya pulang. Masih dalam keadaan berantakan enam bagian. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 13 Oktober 2025: Selimut Danantara
Maxio Mite
Kalo di cina anekdotnya: tidak peduli kucing itu hitam atau putih, yang penting kucing dapat menangkap tikus. Kalo anekdot yg cocok buat indonesia adalah : tikus mati kelaparan di lumbung padi.
Prieyanto
SELIMUT SUBSIDI, Minggu lalu ayas ke Bondowoso, jika terus ada jalur yang langsung ke Banyuwangi. Anda sudah tahu, jalur tersebut sering dilewati cucunya pak Iskan dan temen 'main sepeda'nya. Ada tanjakan favorit mereka, Arak-arak dari sisi barat dan tanjakan Erek-erek di sisi Timur. Masih di jalur tersebut, di kawasan antara Gunung Raung dan Ijen, tepatnya di dekat Kawah Wurung. Terdapat project geothermal yang dikerjakan oleh PT Medco Cahaya Geothermal. Proyek PLTP ini menambah jaringan listrik Jawa-Bali. Proyek panas bumi ini berskala menengah dengan unit awal ~34 MW dan rencana ekspansi bertahap hingga ~110 MW. Unit pertama (fase awal) sudah memasuki Commercial Operation Date (COD) — mulai beroperasi 7Feb2025. Diresmikan Presiden Prabowo pada akhir Juni 2025. Semoga penemuan-penemuan energi terbarukan ini bisa menghilangkan korupsi. Selama ini agak sulit mengetahui permainan/perselingkuhan dalam 'selimut subsidi' BBM. Jikapun hari sudah terang benderang, tapi masih bermain tanpa selimut, levelnya sudah serendah saudara tua kita berekor panjang, berarti memang rasa ke-malu-annya sudah hilang, layak di rajam. #prie ~~ https://www.medcoenergi.com/uploads/pressreleases/548/Press%20Release_%20President%20Power%20Plant%20Inauguration_250626.pdf ~~ https://www.thinkgeoenergy.com/indonesias-35-mw-ijen-geothermal-power-plant-starts-commercial-operations/
rid kc
Kalau benar geotermal jadi energi listrik maka harga listrik akan murah sekali. Itu menurut pak DI bukan menurut PLN. Harga listrik itu tergantung PLN. Kalau PLN mau untung ya harga jual listrik harus mahal. Semua yang berkaitan dengan stroom itu kewenangan PLN. PLN ini lama-lama bisa keok soale disuruh beli energi listrik dari pihak manapun sementara harga jual harus sesuai kebijakan pemerintah. Tanya pak DI (mantan dirut PLN) apa PLN boleh cari untung?
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
PERTAMINA VS PLN: DRAMA SELIMUT PANAS DINGIN.. Hubungan PLN dan Pertamina itu mirip pasangan suami istri yang sekamar tapi beda suhu tubuh. Pertamina bilang, “Aku sudah panas nih, mau jual listrik mahal!” PLN jawab, “Aku dingin aja deh, beli murah aja ya.” Akhirnya listriknya nggak nyala-nyala, yang ada cuma adu mulut pakai kalkulator. Padahal kalau mereka mau, tinggal buka selimut bareng. Maksudnya, buka ego masing-masing — terus sepakat di tengah: “Kamu kasih harga wajar, aku janji nggak ngutang.” Tapi ya itu, sampai sekarang selimutnya masih rapat. Mungkin solusinya sederhana, undang mediator. Bukan ekonom. Tapi terapis pernikahan BUMN. Syaratnya cuma satu — jangan bawa staf. Soalnya kalau staf ikut, malah jadi sinetron berjudul: "Dua Dirut, Satu Selimut, Nol Kesepakatan.”
djokoLodang
-o-- Bukankah pembangunan dengan cara staging itu sudah dilakukan? Membangun jalan tol. Tahap awal mula-mula dibangun dua jalur dulu. Dua lajur untuk masing-masing arah. Kemdian, setelah ada cash-flow masuk dari hasil pembangunan tahap pertama, dimulai tahap berikutnya. --koJo.-
Thamrin Dahlan YPTD
Buka saja selimut mu. PLB dan Pertamina bergeraklah dukung Geothermal sebelum di gebrak Menkeu PYS. Ini investasi yang berdampak pada kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Ahkirnya sudah anak negeri memiliki keahlian pun kewenangan sesuai jabatan Direkur GEORHERMAL Energi. Urang awak, cerdas bersebab sejak ketek menerima asupan gizi berpotensi protein tinggi itulan Rendang. Viral Whoosh ? Anda tentu sudah baca perihal pendanaan ( bayar hutang) ya sudahlah SUDAH TERLANJUR, lebih baik awak berpantun saja untuk meredakan amarah PYS Pernahkah perusuh ke Cianjur/ Terlanjur sesat tak apa mundur/ Masih banyak pejabat RI Jujur/ Semoga rakyat nanti makmur/ Salamsalaman
DeniK
Project Geothermal selain rebutan harga pertamina dan PLN. Ada satu lagi LSM . Ya ,LSM suka mengusik dengan dalih merusak lingkungan apalagi warga sekitar mudah di hasut. Padahal UUD.
Sadewa 19
Out of topik. Akhir akhir ini di Jakarta saya sudah jarang ketemu Polisi. Polisi yg rajin atur lalu lintas. Polisi yg bawa surat tilang. Apakah kerja pak polisi sudah di outsource kan ke Pak Ogah. Beruntung masih banyak Pak Ogah di jaman Qris dan uang receh makin susah. Masalahnya Jakarta di akhir tahun sudah berubah. Jakarta jadi kota seribu galian. Kerja Pak Ogah semakin berat, jika tidak dibantu Pak Polisi berseragam. Kami kangen Pak Polisi, yang membantu kelancaran lalu lintas DKI.
Muh Nursalim
Kayaknya ilmu menkeu bisa dipakai itu. Direktur danantara bilang aja "ya silahkan kamu berdua pikir. Dirut PLN n Pertamina. Gimana agar geotermal bisa jalan". Harus jadi terbesar di dunia. Lagi2 ya kamu lah yang mikir. Mosok saya.
Em Ha
Saya sangat suka. Manakala Minang dan Jawa berpose bersama. Gambarnya tersusun rapi di dompet. Soekarno Hatta. Minang pemrekarsa bangsa. Melayu pemersatu bangsa. Minang cadiaknya ndak ketulungan. Banyak akal. Ada aja jalan keluar, kalau mereka sudah berpikir. Dan Padang, Ibukota negeri Minang sudah mendunia. Seantero Nusantara pastilah kita bersua Rumah Makan Padang. Diberbagai penjuru dunia masakan Padang ada di mana mana. Masakannya tak aneh di lidah. Bahasanya tak asing di telinga. Bahasa Padang atau minang adalah kunci sukses hidup di dunia dan akhirat. Kenapa bisa?. Karena suatu hari kita akan dikumpulkan di Padang Mahsyar.
Taufik Hidayat
He he he … Betül kalau Pertamina dan PLN sama sama BUMN mestinya gak usah berantem. seperti kata Gus Dur Gotu aja koq repot. Khan Tiap tahun dapat tantiem regardless untung atau rugi ? ( bener gak Abah DI yang mantan Drrut PLN?). Atau kalau masih ribut, Pertamina Geotermal Aja dipindah jadi anak PLN? Gitu Aja gak report kata bukan Gus Dur. Tapi memang walaubsaka saka BUMB kadang ego sektoral tetap ada dan penting loh . Kalau kita kembali ke Brunei dan ingat akan Pertamina saya jadi ingat akan Brunei Shell, jadi sebelum di Indoensia mengenai SPBU Shell di Brunei semua SPBU memang shell. Dulu sempat mengira Shell milik Ingris, pas tahu milik belanda jadi kaget ! Khan Brunei eks jajahan Inggris koq adanya she’ll? Atau Brunei She’ll Petroleum? Ah ternyata She’ll sendiri masih perusahaan patungan Belanda Dan Inggris ! Yg murni Inggris itu yah BP alias British Petroleum. Gak heran kalau di Malaysia juga Shell seperti Ada teman yang kerja di shell di Miri, Sarawak. Miri ini tempat. Sumur minyak pertama ditemukan di Malaysia paşa 1910. Kembali ke Brunei jadi ingat harga bbm di saja sangat murah, lebih murah dari Air ‘Sehat” (aqua version Brunei) . Jadi Sejarah minyak di asia tenggara memang tidak kelas Dari shell karena Pertamina sendiri sebelum dinasionalisasi yang dulu juga shell bahkan sudah ada sejak akhir abad 19 . Sudah dulu dongengnya … Salam TH
Jokosp Sp
Ketika seorang doktor ahli gizi dan kesehatan pangan bertanya ke juru masak. Kenapa anda memakai sarung tangan?. Apa jawabannya : "biar tangan saya tidak kotor". Jelas doktor ahli gizi dan kesehatan pangan ini langsung geleng-geleng kepala, "Ini sungguh tidak masuk akal, akan tetapi nyata. Ini namanya salah pemahaman cara berpikir. Harusnya : saya pakai sarung tangan ini agar makanan yang saya pegang tidak terkontaminasi dari tangan saya yang mungkin tidak bersih". Akhirnya sang doktor bilang : cocok saja kalau banyak anak keracunan, pemahaman kebersihan saja mereka tidak tahu. Semua dilakukan serba terburu-buru mengejar target harus terlaksana di mana-mana. Program untuk rakyat hanya dilaksanakan dengan pertimbangan bisnis. Mereka tidak paham apa itu HACCP - Hazard Analysis and Critical Control, system berbasis sains untuk mengendalikan resiko keamanan dalam proses rantai pasok. Belum lagi dengan masalah tidak adanya monitoring, evaluasi dan supervisi. Lengkap sudah masalahnya. Angka fatality dianggap sepele, ini cuma 0,0000 sekian. Nyawa seorang anak manusia masih dicarikan alasan untuk pembenarannya. Kacau sama sekali pola pikirnya.
unner
Pak Mirza, selain postingannya yg mencerahkan. Juga sehari 2 Juznya keren.
Gregorius Indiarto
"Situasi pun seperti musuh dalam selimut. Bicara-bicara tapi tidak ada gerakannya" Itu situasi dalam selimut Anda. Beda dengan situasi dalam selimut saya, sedikit suara, banyak pergerakan. Sat set sat set.
Wilwa
Kita harus acungi jempol kepada T karena dengan sistem perbankan “sosialis” (baca: sistem perbankan yang dapat dikatakan dikendalikan government sepenuhnya karena tiadanya atau minimnya bank swasta di T) yang membuat Capital Outflow sulit terjadi.USD, Euro, Poundsterling, dll valas/devisa yang masuk dari ekspor susah dibawa “lari” keluar dari T. Itulah kejeniusan strategi T dalam mengakali sistem ekonomi yang membuat USA “semau gue” cetak uang tanpa jaminan apapun kecuali TRUST. DHE dipakai untuk membangun infrastruktur di T secara massive. Bahkan karena “turah-turah” DHE T dipakai untuk membangun infrastruktur di Asia, Afrika, Amerika Latin. Namun di sisi lain korupsi dapat dikendalikan di T sehingga TRUST rakyat T terhadap government / perbankan T sangat tinggi. Saya pribadi trauma terhadap Himbara yang dulunya sering “dijarah” Cendana untuk proyek-proyek mereka yang sering berakhir dengan NPL. Itu sudah rahasia umum. Pakto 88 bukannya memberi solusi tapi membuat KKN makin brutal. Jadi kalau legislatif dan eksekutif ingin meniru T tapi belum memberantas KORUPSI ya sama saja seperti keluar dari mulut harimau masuk ke mulut buaya. Korupsi membuat saya trauma terhadap himbara dan trust pada bank swasta macam BCA. Korupsi pula yang membuat saya trauma terhadap Pertamina dan trust kepada SPBU asing. Berantas dulu KKN. Itu kunci untuk memulihkan TRUST kepada BUMN, Legislatif, Eksekutif. Bisa? Hmmm
Wilwa
Out of topic. Satu dua hari lalu, presiden dan menkeu plus beberapa petinggi parlemen dan petinggi parpol mengadakan rapat tertutup soal DHE (Devisa Hasil Ekspor). Konon PP mengenai DHE belum berjalan sebagaimana mestinya alias masih mengecewakan. Hmmmm. Jadi ingat Juve Zhang pernah menyinggung Pakto 88. Paket Oktober 1988 yang bikin “revolusi” sistem perbankan. Yaitu dengan Rp 10 milyar kala itu, swasta sudah boleh mendirikan bank. Swasta juga bisa melakukan transaksi jual beli valuta asing terutama US Dollar dengan begitu bebas. Ini memudahkan Capital (baca: US Dollar) Outflow. Bank Swasta tumbuh bagai jamur di musim hujan. Group Salim dengan BCA, Group Sinar Mas dengan BII, bahkan putra-putri Suharto juga mendirikan bank seperti Andromeda, Yama. Begitu bebasnya Devisa (baca: US Dollar) keluar masuk berpuncak pada krisis moneter 1998. Semua bank swasta maupun himbara rontok dikerjain George Soros. BCA pindah tangan ke Djarum. Bank-bank lain kalau tidak dijual ke asing ya ditutup. Betapa berbahayanya sistem perbankan yang sangat “free” yang ingin mencampur sistem perbankan Amerika yang dikuasai swasta / yang “Capitalist” alias free Capital Inflow/Outflow dengan sistem perbankan ala Blok “Sosialis” yang sepenuhnya dikendalikan government. Sekarang government kita jelas repot mengendalikan keluar masuknya Devisa (baca: foreign currency terutama USD) Hasil Ekspor yang diwajibkan disimpan di perbankan nasional. Ya karena kebebasan jual beli valas oleh swasta akibat Pakto 88 tadi
djokoLodang
-o-- ... Dirut PLN dan dirut Pertamina dimasukkan dalam satu ruangan. Empat mata. Tidak boleh didampingi staf. Dirut harus menguasai persoalan ini. Sampai detailnya. ... *) Dua pengemis bisa tidur enak dalam satu karpet, tapi dua raja merasa tak nyaman berada di satu negara. --koJo.-