Dugaan Mark Up Whoosh Harus Diselesaikan Secara Hukum, Mahfud MD: yang Lakukan Siapa dan Larinya Uangnya Kemana

Rabu 15-10-2025,15:16 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

BACA JUGA:Ini Dia Daftar Pembalap MotoGP 2026, Ada Toprak Razgatlioglu dan Diogo Moriera

“Kami sudah memberikan masukan, namun karena ini merupakan keputusan Pak Jokowi makanya kami tidak bisa berbuat apa-apa dan proyek ini kemudian diteruskan,” paparnya.

Dengan adanya dugaan mark up ini, Mahfud menyampaikan hal senada dengan Agus dan pemerintah harus meneliti siapa yang melakukannya.

“Dugaan mark upnya ini harus diperiksa, ini uangnya lari ke mana dan ke siapa,” tegas Mahfud.

Menurut Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia ini bahwa penyelesaian secara pidana harus dilakukan agar bangsa ini tidak terbiasa membiarkan oerang yang bersalah berlalu begitu saja.

BACA JUGA:Riza Chalid Berpotensi Disidangkan In Absentia, Kejagung Masih Fokus Pengejaran

BACA JUGA:Terungkap! Begini Modus Mafia Kayu Ilegal Miliaran Rupiah yang Dibongkar Satgas PKH di Gresik

“Pelaku-pelakunya sekarang masih ada dan pemerintah harus memanggil mereka untuk dimintai keterangan agar kasus ini lebih jelas,” terangnya.

Sedangkan ancaman gagal bayar hutang Whoosh ke China akan berdampak besar pada kedaulatan bangsa.

“Harus diingat akibatnya sangat berbahaya bagi rakyat, jika kita gagal bayar itu kan berarti Cina harus ngambil alih,” terangnya.

Menurut Mahfud dalam podcastnya menyampaikan bahwa tidak mungkin China akan mengambil Whoosh yang berada di tengah kota, namun akan meminta kompensasi lain, bisa jadi mengarah ke Natuna Utara.

“Jika hal ini terjadi, maka Indonesia akan seperti Sri Lanka,” paparnya.

BACA JUGA:Profil Susie Hatadji, Sosok Tangan Kanan Erick Thohir yang Diduga Punya Kendali di Timnas Indonesia

BACA JUGA:Update Harga Emas 22 Karat Hari Ini 15 Oktober 2025 di 3 Toko, Naik Signifikan Mulai Rp1,6 Juta

Diketahui bahwa hutang Whoosh ke China mencapai Rp 116 triliun, sedangkan pada semester II 2024, KAI sudah rugi Rp1.9 triliun pada setahun terakhir.

Selama satu tahun kalender 2024, kerugian mencapai Rp2,69 triliun dan pada semester I 2025 mencatat kerugian Rp1 triliun, di mana hal ini sangat membebani keuangan KAI.

Kategori :