Utang Whoosh

Minggu 19-10-2025,04:00 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

Bayar utang Whoosh berat? Itu, antara lain, karena ekonomi kita tidak tumbuh secepat seharusnya. Ini lebih dari boneka: berani bikin proyek besar tidak berani menumbuhkan ekonomi yang seimbang.

Ketika proyek Whoosh diinginkan oleh Presiden Jokowi, pendapatan per kapita rakyat Indonesia USD5.000. Ia belum lama menggantikan Presiden SBY.

Harusnya, 10 tahun kemudian, ketika proyek kereta cepat itu selesai, pendapatan perkapita rakyat kita mencapai USD12.000.

Nyatanya tidak.

Selama 10 tahun kita berjalan di tempat.

Bahkan turun ke USD4.800.

Di parameter itu kita tidak mengalami kemajuan apa-apa. Bahkan mundur. Kita seperti kehilangan waktu 10 tahun.

Kalau saja pendapatan per kapita itu bisa USD12.000, Whoosh tidak akan terlihat sebagai proyek yang membebani.

Misalkan, tiket Whoosh bisa dibuat Rp 1 juta/kursi. Maka Whoosh bisa membayar sendiri cicilan dan bunganya.

Harga tiket Rp 1 juta itu enteng bila pendapatan perkapita rakyat kita mencapai 12.000 dolar. Dan itulah seharusnya yang harus terjadi. Selama 10 tahun harusnya kita bisa meningkatkan yang 5.000 dolar itu ke 12.000 dolar. Kan ada bonus demografi.

Nyatanya pendapatan perkapita rakyat sama sekali tidak naik. Maka Whoosh tidak bisa mengenakan harga tiket Rp 1 juta. Separohnya pun tidak berani. Sudah terasa terlalu mahal.

Bonus demografi pun berlalu seperti tanpa guna. Akibatnya Indonesia mulai masuk ke dalam "jebakan" pendapatan kelas menengah.

Hukumnya: barang siapa masuk ke dalam "jebakan" pendapatan kelas menengah negara itu tidak akan bisa menjadi negara maju.

Itulah yang dipikirkan oleh Presiden Prabowo --seperti terlihat lewat Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. Yakni bagaimana meningkatkan ekonomi agar tumbuh delapan persen.

Padahal dengan delapan persen pun belum cukup. Nilai ketinggalan perkapita selama 11 tahun terakhir mencapai USD7.000. Sangatlah tinggi. Nilai ketinggalan itu belum bisa dikejar dengan tumbuh delapan persen. Harus tumbuh 12 persen setahun.

Berarti kita harus bekerja lebih keras. Memakai uang negara lebih terarah. Lebih produktif.

Jelaslah: dalam hidup ini ambisi saja tidak cukup. Populer saja tidak ada manfaatnya. Kerja keras saja hanya banting-banting tulang.

Nasi sudah menjadi bubur yang basi.

Kini mengeluhkan semua itu tidak ada lagi gunanya. Whoosh sudah tidak bisa dibatalkan. Satu-satunya jalan: ekonomi harus tumbuh tinggi.

Perubahan itulah yang sedang dan akan dicoba Presiden Prabowo. Namanya dicoba. Bisa berhasil. Bisa gagal.

Yang penting jangan sampai seperti Garuda Indonesia. Irfan, dirut lama yang berhasil membawa Garuda keluar dari kebangkrutan itu diganti. Irfan diganti Wamildan Tsani. Ups ... dua hari lalu dirut baru itu pun diganti lagi. Begitu singkat. Saya sampai belum hafal nama yang diganti itu. Untuk menuliskan namanya saja saya harus bertanya ke pramugari. Kebetulan saat menulis ini saya dalam penerbangan Garuda dari Shanghai ke Jakarta.

Begitu seringnya ganti pejabat. Kesannya seperti coba-coba.

Tapi ada kabar baiknya: Wamildan adalah orangnya Prabowo. Berarti Prabowo tidak segan mengganti temannya sendiri --meski penggantinya juga sesama temannya sendiri di purnawirawan TNI.

Setidaknya Garuda masih bisa terbang. Utang Whoosh kurang lebih mirip utang lama Garuda. Lama-lama Whoosh akan menemukan jalan keluarnya juga.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 18 Oktober 2025: Siapa Mikir

Hasyim Muhammad Abdul Haq

Dulu saya pernah dengar nasihat dari seorang motivator yang ngajarin utang, "Kalau kita utang ke bank cuma sedikit, itu yang pusing adalah kita. Tapi kalau kita utang ke bank dan jumlahnya banyak, itu yang pusing adalah bank-nya. Makanya kalau utang yang banyak!"

Ternyata nasihat itu benar adanya. Kita harus utang yang banyak biar yang ngutangin yang pusing.

Kereta cepat Jakarta-Bandung kesulitan bayar, kita tambah saja utang lagi untuk buat kereta cepat sampai Surabaya. Saya dengar rencana kereta ke Surabaya justru akan jadi solusi.

Kok bisa? Kita tinggal bilang ke pemberi utang: "Kalau nggak kamu utangin lagi, kami justru nggak bisa dapat untung karena penumpang ke Bandung cuma sedikit. Kalau sampai Surabaya, penumpangnya banyak jadi bisa buat nyicil utang. Mau ngutangin lagi atau utang kemarin nggak kami bayar?"

Memang benar orang yang suka utang itu memang lebih galak dari yang memberi utang.

rid kc

Saya tertarik dengan gebrakan Menkeu Purbaya yang akan menangkap bekingan penylundupan barang. Diberitakan akan ada penangkapan besar-besaran terhadap bekingan itu. Purbaya akan tegas terhadap penyelundupan terutama rokok, tekstil dan baja. Purbaya akan menyikat siapa saja yang menjadi bekingan penyelundupan itu tak terkecuali bintang empat. Kalau langkah ini berhasil ekonomi kita akan tumbuh luar biasa. Langkah Purbaya sama dengan langkah presiden untuk memberantas ilegal mining di Bangka Belitung. Penyelundupan mineral timah di kawasan tersebut luar biasa tinggi. Presiden akhirnya memutuskan melibatkan TNI untuk melokalisir Bangka Belitung. Kita tunggu apakah usaha pemberantasan ilegal mining dan barang lainnya akan berhasil. Kalau berhasil negara kita akan kaya.

Mbah Mars

Betul Om Juve.  Gara² Whoosh banyak Haji Wahyu (Sawahe payu) dan Haji Mansur (halaman digusur)

Taufik Hidayat

Kalau ingat whoosh aya kadang ingat dengan kereta ceoat di Uzbekistan .. Namanya Afosiyob yang diambil dari nama tokoh legendaris dalam epos Shahnameh karya pujangga Persia.  Afrosiyob ini kecepatan maksimum hanya 250 km per jam walau kenyataan lebih banyak bergerak sekitar 150 km saja . Jalaurnya dari Tashkent ke Samarkand terus ke Bukhara sekitar 600 km,  sudah ada sejak 2011 dan dibangun dengan kerja sama Talgo dari Spanyol .. kereta cepat ini terbukti membuat bisnis dan pariwisata berkembang wallahualam harga tiket juga gak mahal .. masih lebih mahal jakarta bandung untuk jarak Tashkent Samarkand yang sekitar 340 km loh.   Bangunan nanti akan terus dikembangkan sampai ke Khiva .   Jadi itu keuntungan yg memang dilihat Kerta cepat nya sendiri ? Mungkin itu dulu pertimbangan mengapa kita juga pengen punya whioosh selain mungkin gengsi ?  

Jokosp Sp

Tak lengkap rasanya kalau tulisan ini tanpa wawancara khusus dengan Ignatius Jonan. Kenapa beliaunya diberhentikan Jokowi?. Semua sudah mengetahui atas ketidak setujuannya pembangunan kereta cepat itu dengan jarak yang sangat pendek. Sangat tidak efisien. Dengan menggunakan dana hutang sangat besar yang tak akan bisa dibayar hingga 50 tahun dari hasil penjualan tiketnya. Artinya Jonan ini orang waras dan sangat profesional. Otaknya jalan dan cara berpikirnya sangat logis dengan perhitungan. Beda dengan yang cuma bisa memerintahkan dan ngomong : "saya yang punya ide". Dan pada akhirnya hutangpun jadi kebingungan harus dibayar dengan cara apa, oleh siapa?. Apakah mantan presiden tidak bisa dimintai pertanggung jawabannya?. Apakah hukum di negara ini sudah begitu tumpulnya?. Dari rezim ke rezim berikutnya juga akan terus begini?.

Thamrin Dahlan YPTD

Mikir ikutan Ya Abah

Pertama Whoosh di jual termasuk rel nya

Kedua minta pemasok whoosh meng ikhlas kan 

Ketiga minta tangguh 100 tahun seperti Hongkong Inggris

Salamsalaman

Hery Purwanto

Janji vs program. Business to Business berakhir Goverment to Business. Kadang mikir, mana yang didahulukan. Keinginan atau kebutuhan. Pedagang ataupun perseorangan, kalo akal sehat dan logika berpikirnya jalan, pasti mendahulukan kebutuhan daripada keinginan. Ini levelnya, negara.

Ungkapan yang tepat untuk "program" kereta cepat Whoosh : Besar pasak daripada tiang. Untuk "janji" ungkapan yang tepat adalah "Esuk kedele sore telo" biar pak Agus Suryonegoro yang mengartikan, parikan atau pantun Jula Juli "kartoloan" ini.

Leong Putu

Wkwkwk....

Kerja siang malam mbanting tulang demi kutang….

Mbah Mars

Utk Om Leong saya lebih percaya: Kutang adalah penyemangat hidupku.

z wakaranai

Jadi ingat waktu jadi TKI di Malaysia dulu pernah tinggal serumah dengan kawan kerja dari India, Pakistan dan Bangladesh...dan memang bau sepatu mereka LUAR BIASA

djokoLodang

-o--

Mikir Lain

Dua insinyur India memenangi Hadiah Ig Nobel 2025 atas penemuan rak sepatu yang mampu menghilangkan bau tak sedap!

Hadiah Ig Nobel, yang diberikan di Harvard, merayakan ide-ide yang lucu namun cerdas.

Vikash Kumar --profesor di Universitas Shiv Nadar, bersama mahasiswa Sarthak Mittal-- menciptakan rak dengan lampu UV yang dapat membunuh bakteri penyebab bau sepatu.

Penemuan mereka menunjukkan bagaimana masalah umum seperti bau kaki dapat menghasilkan sains yang luar biasa!

--koJo.-

Wilwa

@Juve. Sepakat. Entah mau go public. Entah mau perpanjang Loan Term sampai 50 tahun. Saya yakin lunas juga nantinya. Seperti kata pepatah di sini: Yang punya utang itu faktanya lebih “berkuasa” ketimbang yang memberi utang. Contoh: Sinar Mas, Ciputra, dll. Jadi yang penting ada yang mau beri utang dulu deh. Dan saat ini kayaknya T yang paling mungkin. USD, Euro, dll turah-turah. :):):)

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

@pak Wilwa..

Ya — pernyataan Bapak benar, sesuai temuan ilmiah tentang rob dan penurunan muka tanah (land subsidence) di pantai utara Jawa, terutama Demak, Semarang, dan Pekalongan.

1). “Tenggelam” bukan berarti laut menelan kota, tapi kombinasi antara turunnya tanah dan naiknya muka laut. 

Di Semarang dan Demak, tanah turun rata-rata 5–10 cm per tahun, bahkan di titik tertentu mencapai 20 cm/tahun karena penyedotan air tanah berlebih.

2).  Wilayah yang kini kena rob dulunya rawa atau laut dangkal. Catatan geologi dan peta kolonial Belanda menunjukkan 400 tahun lalu garis pantai lebih ke selatan. 

Sedimentasi sungai dari Pegunungan Muria dan Serayu membentuk daratan “baru” yang lunak dan labil.

3). Jadi benar: “Tenggelam” sebenarnya proses alam balik arah — laut menagih kembali wilayah yang dulu miliknya.

Ungkapan pak Wilwa “alam klaim kembali daratan/rawa itu jadi lautan kembali”, bukan sekadar metafora.

Tapi kenyataan geomorfologi pantura yang mahal biayanya untuk dilawan manusia.

Jokosp Sp

Slamet ancene bocah cerdas kok Mbah Mars. Ibu majikannya pernah ngomong ke menantu perempuannya : Nik Menik......Tono lakimu itu, dulu aku besarkan sembilan bulan dalam kandungan dengan menu yang baik. Disusui full susu ibu sampai dua tahun. Jadi gizinya terpenuhi dari air susu ibu. Makanya sekarang jadi orang sukses. Menik sambil sewot menjawab ke ibunya : Ibu mertua........, Ibu baru dua tahun sembilan bulan saja sudah bangga. Saya ini sudah enam belas tahun menyusui Tono anak Ibu. Tidak siang, tidak malam, bahkan tidak tahu waktu.....saya diam saja. Slamet pembantunya, yang mendengar pembicaraan dua perempuan yang tidak mau saling mengalah bilang : Bu Menik.....La saya kok ya gag disuruh ikut nyusu. Saya kan perlu gizi yang baik juga biar sat set gitu. Akhirnya kedua Ibu ngomong bersamaan : Ohhhhhhhh dasar Slamet semprulllllllll.

Mbah Mars

Kata hutang sering diplesetkan menjadi kutang. Dua hal tersebut memang sering membuat orang kepleset.

"Met, tolong diambilkan wadah susu", pinta ibu.

"Ya, Bu", sahut Slamet.

Tak lama kemudian, Slamet menenteng benda sakral yg dikenakan ibu² di dada mereka.

"Aduh, Met. Bukan itu!!!”

Murid Kelas 6

Aslinya di atas kertas cuma 1 tahun, cuma proses restructuring negotiation berdarah-darahnya berlangsung sampai 10 tahun, hingga 300+ kreditur dari 20 negara menyerah semua.

DeniK

Kalau benar mau borong pesawat tempur J10 . Bisa buat nego utang kereta cepat . Adu cerdik adu taktik .

Saya malas mikir . Biar mereka sahaja.

DeniK

Sekarang ada kelompok yang menamakan diri Anti Riba .

Program mereka menolak bayar utang yang ada bunga nya . Hanya mau bayar pokoknya sahaja . Ketika juru tagih datang mereka mengeluarkan fatwa- fatwa dari kitab suci .kalau bayar utang tidak boleh ada bunganya. 

Siapa tahu ada yang mau menyewa jasa mereka .

Em Ha

Utang Whoosh ndak usah dibayar sekarang. Tunda bayar aja dulu. 

Contohlah proyek Pemda. Telat bayar 2 tahun, 3 tahun tak ada denda, tak bayar bunga. Giliran rekanan telat kerja, 1/1000 (1 permil) menanti. 

Koq saya jadi mikir.

Juve Zhang

Mari kita bicara Tiongkok lagi.... pertarungan sekarang seru antara China mineral grup lawan BHP Billiton....anda tahu Australia Raja Biji Besi Dunia modal produksi hanya 30 dolar dijual 100 dolar ke China mineral....nah China mineral sekarang boikot Biji dari BHP Billiton dan China M minta pembayaran bukan dolar tapi RMB atau Yuan.....ini pertarungan Amerika VS Tiongkok.....BHP nyerah setuju RMB kalau harga belum masih tinggi minta 109 dolar....kalau bayar setuju pake Yuan....BHP setahun Cuan 20 milyar USD dari jualan biji besi ke Tiongkok....anda bisa bayangkan Cuan koper koper akan hilang jika tak mau dibayar RMB....BHP nyerah terima RMB pengganti Dolar ....tinggal harga masih nego.....Anda pasti bingung China M berani menyetop semua biji Besi kiriman BHP Billiton bukankah akan kolaps industri besi Tiongkok????.... lagi lagi ini mirip cerita Kemarin ketika Nvidia Jensen Buang bengong ketika chips nya di larang dibeli....bukankah Tiongkok perlu Chips nyata nyata Jensen Huang gak tahu mereka sudah bisa buat Chips.....ini sama Persis....hitungan Tiongkok sudah ada dukungan dari Biji Besi Simandou, Guinea....ini biji besi milik Tiongkok bukan BHP....China Mineral berani menyetop biji besi BHP Billiton karena ada biji besi Simandou Guinea.....Cuma koper koper BHP Billiton akan berkurang kalau setuju harga baru....anehnya PM Australia sampai ikutan Konpers minta segera Deal Harga Baru ... artinya BHP Billiton pengaruh besar ke lapangan kerja di Australia….

 
Tags : #whoosh #wamildan tsani #utang whoosh #purbaya yudhi sadewa #prabowo #pendapatan perkapita #garuda indonesia
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Jumat 05-12-2025,04:24 WIB

Batang Kuranji

Terkini