Protes 'No Kings' Semakin Meluas, Massa Kecam Arogansi Trump Terus Bertambah

Senin 20-10-2025,12:21 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Protes No Kings mengecam Presiden AS Donald Trump terus meluas.

Massa terdiri dari semua elemen termasuk para guru dan pengacara, veteran militer dan mantan pegawai pemerintah yang dipecat. Anak-anak dan nenek, pelajar dan pensiunan.

Datang berbondong-bondong ke seluruh penjuru negeri, baik di kota besar maupun kota kecil, mereka muncul dengan kostum, memutar musik keras, membawa spanduk, mengibarkan bendera Amerika, dan bersorak saat mobil yang lewat membunyikan klakson.

Suasana di sebagian besar tempat cukup santai namun damai dan ramah keluarga. Namun tujuannya sangat jelas. Setiap kerumunan massa, di mana pun, menyuarakan mantra yang sama: Tidak ada raja.

BACA JUGA:Eric Trump Senang Prabowo Minta Kontaknya via Hot Mic: Saya Anak Baik, Proyek Bali-Jakarta Hebat

Secara keseluruhan, demonstrasi massal yang berlangsung sepanjang hari pada hari Sabtu pekan lalu mengecam seorang presiden yang mereka anggap bertindak seperti seorang raja dilansir dari New York Times.

Banyak dari mereka juga pernah menghadiri aksi serupa pada bulan Juni, namun dalam bulan-bulan berikutnya, Presiden Trump telah membuat serangkaian perubahan drastis dalam waktu singkat.

Kali ini, kerumunan massa mencakup gelombang baru para pengunjuk rasa, yang mengaku marah atas penggerebekan imigrasi, pengerahan pasukan federal di kota-kota, pemecatan pegawai pemerintah, pemotongan anggaran besar-besaran, pengikisan hak suara, pencabutan persyaratan vaksin, pembatalan perjanjian dengan suku-suku, dan RUU besar yang disebut “One Big Beautiful Bill.”

BACA JUGA:Sosok dan Sepak Terjang Eric Trump yang Dicari Prabowo, Punya Harta Kekayaan Capai Rp12 Triliun

Banyak dari mereka juga sepakat bahwa pemerintahan ini perlu menunjukkan rasa kemanusiaan yang mendasar.

“Kita bisa berdebat soal kebijakan dan cara menyelesaikan masalah,” kata Chris Scharman, seorang pengacara yang menghadiri aksi di Salt Lake City.

“Tapi kita tidak seharusnya berdebat soal nilai kemanusiaan seseorang.”

Di kota-kota besar seperti Washington, D.C., jumlah massa sangat besar. Sebuah aksi di Atlanta yang dihadiri ribuan orang sempat memenuhi tiga blok kota. Di San Francisco, protes meluas hingga lima blok.

Di Chicago, salah satu aksi membentang hingga 22 blok.

Pejabat di New York mengatakan lebih dari 100.000 orang berdemonstrasi di kelima kota tersebut.

Kategori :