Di mata ekonom ITB I Gede Sandra, kebijakan Pertamax Green 95 adalah inisiatif yang progresif dan tepat.
Ia menepis keraguan publik dengan membandingkan praktik internasional.
"Kalau dari segi dampaknya ke lingkungan itu kelihatannya akan lebih bersih lah daripada bensin yang sumbernya minyak bumi," ucap I Gede Sandra saat dihubungi Disway.id, Minggu 19 Oktober 2025.
Ia juga menenangkan kekhawatiran masyarakat dengan perbandingan global.
"Karena di dunia udah umum banget penggunaan etanol seperti di Korea, di Australia, di Amerika sendiri, di Amerika Latin udah sangat banyak penggunakan etanol bahkan sampai E40, E50 gitu kan," tegasnya.
Namun, kekhawatiran teknis tetap ada. Pengamat Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi, menyebut secara spesifik dampak etanol kepada Disway.
"Etanol memang bisa menaikkan RON, menjadikan pembakaran lebih bersih... Khusus mobil tahun 1990 ke bawah, itu bisa mempercepat karat pada mesin," jelas Fahmy kepada Disway.id pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Kondisi kelangkaan BBM berpengaruh kepada hajat hidup para pegawai SPBU Shell,. -Disway/Bianca Chairunisa-
Pengamat otomotif, Fitra Eri, juga mengkritik percepatan ini.
"Kebijakan E10 bukan salah, tapi penerapannya terlalu cepat. Idealnya, dilakukan bertahap dengan riset dan sosialisasi yang cukup," ujar Fitra saat dihubungi Disway.id pada Senin, 13 Oktober 2025.
Ketersediaan dan Pilihan Konsumen
Pertamax Green 95 per Oktober 2025 telah tersedia di 163 SPBU di wilayah Jawa dan permintaan terus meningkat.
"Tanggapan masyarakat terhadap Pertamax Green 95 sejauh ini sangat positif, terlihat dari jumlah outlet yang terus bertambah serta permintaan yang konsisten meningkat sejak peluncuran perdana," tukas Roberth.
Namun, di tengah dorongan produk baru, konsumen masih menuntut jaminan keamanan.
Wakil Ketua Komunitas Motor Delta, Nur Fauzi, menambahkan dimensi dari sisi pengguna.
"E10 mengandung oksigen yang bisa bikin pembakaran lebih sempurna. Tapi juga bisa bikin mesin lebih boros dan cepat rusak kalau tidak disiapkan dengan baik," ucap Nur Fauzi ketika ditemui Disway.id pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Fahmy Radhi menekankan, pemerintah tidak boleh menghilangkan BBM murni fosil sepenuhnya dari pasar.