BACA JUGA:Gubernur Maluku Utara Tiba di KPK, Mau Konsultasi Pencegahan Korupsi
Diketahui korban mendaftar dengan identitas sebagai ‘SA’, setelah tertarik melihat temannya yang bekerja dan melakukan siaran langsung di TikTok.
"Informasi dari pihak rekrutmen menyebutkan bahwa perusahaan memang mengetahui korban mendaftar dengan identitas berbeda. Awalnya korban tertarik setelah melihat temannya live dari TikTok, kemudian datang untuk melakukan wawancara kerja," ujarnya.
Saat ini, penyidik PPA tengah menyiapkan pemanggilan sejumlah pihak untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Rencana selanjutnya, kami akan mengundang dua pihak untuk diperiksa minggu depan, yaitu kerabat korban yang identitasnya digunakan saat mendaftar kerja, serta orang lapangan yang melakukan proses rekrutmen," tuturnya.
BACA JUGA:Ebrima Tunkara, Bintang Muda 15 Tahun Bakal Jadi ‘Lamine Yamal’ Berikutnya di Barcelona
BACA JUGA:Permudah Pembayaran Digital di Jaringan Hotel di Indonesia, Archipelago Bermitra dengan Xendit
Penyelidikan ini masih terus berlanjut untuk memastikan apakah ada unsur kelalaian atau pelanggaran hukum dalam proses penerimaan kerja terhadap korban yang masih di bawah umur tersebut.
Diketahui,RTA ditemukan tewas pada Kamis 2 Oktober 2025 silam.
Dirinya ditemukan tidak bernyawa di dekat tempatnya bekerja, Delta Spa Pejaten, Jakarta Selatan.