BACA JUGA:Presiden Prabowo Sambut Presiden Ramaphosa: Persahabatan Dunia Selatan yang Semakin Erat
Dia menjelaskan bahwa jika banyak lahan sawah di Indonesia yang hilang maka produksi pangan akan berkurang dan mempengaruhi pada program Presiden Prabowo Subianto, terkait ketahanan pangan.
Kemudian, Nusron juga mengaku membahas soal cara mengatasi tumpang tindih sertifikat tanah.
Menurut dia, hal ini merupakan rahasia umum terutama di kawasan Jabodetabek.
"Ada lahan yang satu numpuk, satu tanah sertifikatnya papat, tiga, dua, kan banyak yang model gitu. Nah apalagi kalau kemudian ada pembebasan jalan tol, eksekusi pengadilan, itu yang umumnya pada muncul, saya punya girik ini, saya punya ini, saya punya ini, itu banyak sekali kan," ucapnya.
BACA JUGA:Kado Hari Santri, Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren di Bawah Kemenag
Nusron menerangkan tumpang tindih sertifikat lahan ini, menjadi penanda masih bermasalahnya urusan administrasi di ATR/BPN.
"Nah kita ke depan menata sistem administrasi pertanahan di Indonesia yang jauh lebih baik sehingga ke depan enggak muncul lagi isu tumpang tindih," pungkasnya.