Alasan Prabowo Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren di Kemenag

Sabtu 25-10-2025,14:56 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

“Kita tidak boleh lupa Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digelorakan KH Hasyim Asy’ari adalah tonggak penting dalam sejarah bangsa perjalanan menuju Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat,” tutur Prabowo.

Ia menambahkan, semangat Hari Santri harus menjadi momentum untuk memperkuat tekad bangsa dalam menciptakan peradaban dunia yang berkeadilan, berakhlak, dan bermartabat.

Acara Malam Bakti Santri untuk Negeri di TMII dihadiri langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, pejabat Kemenag, tokoh pesantren, dan ribuan santri dari berbagai daerah. 

Kegiatan ini menampilkan pementasan budaya, pembacaan shalawat, doa untuk bangsa, dan penampilan seni pesantren, yang menjadi simbol persatuan dan kontribusi santri bagi Indonesia.

Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam sambutannya menyebut bahwa Hari Santri bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi pengingat peran santri sebagai pilar moral bangsa. 

BACA JUGA:Erick Thohir Akhirnya Ungkap Alasan PSSI Belum Umumkan Pengganti Kluivert, Singgung Reputasi

BACA JUGA:Presiden Prabowo Diminta Urungkan Niat Bentuk Komite Reformasi Polri, Ada Apa?

“Santri bukan hanya penjaga nilai-nilai agama, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial dan kemajuan bangsa,” ujarnya.

Dengan adanya Ditjen Pesantren, pemerintah berharap pesantren menjadi pusat pengembangan SDM unggul dan berdaya saing global. 

Melalui visi “Santri Mandiri, Indonesia Maju”, program ini diharapkan memperkuat kontribusi pesantren dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan inovasi.

Kemenag menyebut bahwa pembentukan Ditjen Pesantren akan segera diikuti dengan penataan kelembagaan, peraturan teknis, serta alokasi anggaran yang memadai dalam APBN 2026. 

“Dengan semangat Hari Santri, kita teguhkan kembali tekad untuk mengawal kemerdekaan Indonesia, menuju peradaban dunia yang berkeadilan, berakhlak, dan bermartabat,” tutup Presiden Prabowo dalam pesannya.

Kategori :