JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam peringatan Hari Santri Nasional, Presiden Prabowo mengingatkan kembali semangat jihad para santri 80 tahun silam untuk menjaga keutuhan bangsa melalui ilmu dan keimanan.
Prabowo mengungkapkan alasan Direktorat Jenderal Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag) dibentuk.
Ia menyebut hal ini dibentuk untuk memperkuat ekosistem pendidikan keagamaan berbasis pesantren, yang selama ini berperan penting dalam mencetak generasi bangsa yang berilmu dan berakhlak.
BACA JUGA:Setahun Prabowo - Gibran, Menkop Ferry: Satukan Dekopin, Siapkan 80 Ribu Kopdes
“Saya menyampaikan bahwa saya telah merestui usulan dibentuknya Direktorat Jenderal Pesantren. Ini menunjukan prioritas strategis pemerintah untuk semakin memperhatikan, melindungi, memperkuat, dan meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren,” kata Prabowo dalam keterangannya, Minggu, 26 Oktober 2025.
Lebih lanjut, Prabowo juga menyinggung kontribusi santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, merujuk pada momen Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang dipelopori KH Hasyim Asy’ari.
BACA JUGA:Satgas PHK Dikritisi, Jampidsus Febrie Dilaporkan ke Prabowo!
Menurut Presiden Prabowo, semangat jihad yang digelorakan para santri 80 tahun silam tetap relevan hingga hari ini, yaitu menjaga keutuhan bangsa dengan ilmu dan keimanan.
“Kita tidak boleh lupa, Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 atau 1367 Hijiriah yang digelorakan KH Hasyim Asy’ari adalah tonggak penting dalam sejarah bangsa sebuah perjalanan menuju Indonesia merdeka yang berdaulat dan bermartabat,” ungkap Kepala Negara.
BACA JUGA:Prabowo Akui Tiru Kebijakan Presiden Brasil Lula Demi Kesejahteraan Rakyat Indonesia
Tema Hari Santri Nasional tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, disebut Presiden Prabowo sebagai cerminan tekad santri masa kini untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Meski demikian, Presiden Prabowo menekankan bahwa santri harus siap menjadi bagian dari kemajuan global tanpa melepaskan akar nilai keislaman dan keindonesiaan.
BACA JUGA:Prabowo Akui Tiru Kebijakan Presiden Brasil Lula Demi Kesejahteraan Rakyat Indonesia
“Saya percaya, santri hari ini bukan hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga pelopor kemajuan yang menguasai ilmu agama dan ilmu dunia, yang berakhlak dan berdaya saing,” ucap Presiden.