BACA JUGA:Jadwal Layanan SIM Keliling di Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini 25 Oktober 2025, Yuk Perpanjang!
Peneliti BRIN, Prof Reza Cordova mengungkapkan, air hujan di Jakarta terdeteksi mengandung mikroplastik dengan konsentrasi rata-rata 3 hingga 40 partikel per meter persegi per hari.
Bahkan, udara dari 18 kota di Indonesia mengandung mikroplastik.
“Air hujan yang kita anggap bersih, ternyata membawa partikel plastik mikroskopis dari udara. Prosesnya sangat cepat, kurang dari satu detik partikel bisa larut dalam air hujan,” kata Reza.
Sumber mikroplastik berasal dari bahan pakaian seperti polyester, nylon, atau polimer sintetis.
Ada pula dari transportasi, pengelolaan sampah, dan pembakaran sampah di wilayah Jabodetabek.
BACA JUGA:Siswanya Rajin Pilah Sampah, Sekolah di Jakarta Ini Pemenang Bank Sampah #BijakPlastikSejakDini
BACA JUGA:Temui Pramono, Mensos Bahas Konsolidasi Data hingga Program Puskesos di Jakarta
“Pembakaran sampah terbuka melepaskan mikroplastik dan zat berbahaya seperti dioksin ke udara, yang kemudian dapat terhirup manusia,” ucap Reza dalam Media Briefing di Balai Kota, Jumat 24 Oktober 2025.
Sementara Pengamat Meteorologi dan Geofisika BMKG, Dwi Atmoko menambahkan, mikroplastik termasuk dalam kategori aerosol yang merupakan partikel padat maupun cair yang tersuspensi di udara.
Partikel itu mudah berpindah saat terbawa angin dan perubahan cuaca yang kemudian jatuh ke permukaan melalui deposisi kering maupun terbawa air hujan melalui deposisi basah.
"Sebelum turun ke permukaan bumi, mikroplastik dapat berpindah melalui udara, dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Mikroplastik dalam air hujan di Jakarta, tidak selalu berasal dari Jakarta. Demikian pula sebaliknya, mikroplastik di Jakarta berpotensi pindah ke wilayah lainnya," kata Dwi.
Pengaruh pada Kesehatan
BACA JUGA:Pembangunan Konstruksi Jalan Layang dan Stasiun LRT Velodrome-Manggarai Rampung Akhir Tahun
BACA JUGA:Pramono Segera Renovasi 6 Pasar Becek di Jakarta Jadi Lebih Modern
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Pencegahan BPBD DKI Jakarta, Rian Sarsono, mengimbau penduduk atau pekerja di Jakarta menerapkan perilaku ramah lingkungan dalam aktivitas kesehariannya.