"Kita tidak anti-plastik, karena plastik sudah menjadi bagian dari peradaban modern. Yang kita tolak adalah plastik yang mencemari lingkungan,” ucap Firdaus.
Hal senada disampaikan epidemiolog yang juga Ahli Kesehatan Lingkungan dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman.
Dia menuturkan, mikroplastik bisa berasal dari degradasi sampah plastik pakaian sintetis, ban kendaraan dan lainnya.
Paparan mikroplastik dapat berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.
BACA JUGA:Dinkes DKI Ingatkan Bahaya Mikroplastik: Bisa Sebabkan Radang Saluran Pernapasan dan Pencernaan
BACA JUGA:Air Kemasan Jadi Penyebab Utama Mikroplastik Masuk ke Tubuh Manusia
"Riset terakhir menunjukkan plastik juga menjadi perantara sebaran penyakit seperti patogen karena dia bisa menempel di situ. Artinya, sama dengan polutan yang bisa memperburuk situasi penyakit artinya memperparah," kata Dicky kepada Disway.id.
Untuk pencegahan, kurangi sumber plastik di hulu dengan melakukan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai.
Pemerintah harus mendorong penggunaan bahan alami dan biodegradable (bahan mudah terurai) untuk menggantikan kantong plastik.
"Kemudian perkuat pengeluaran sampah dan air hujan dengan sistem filtrasi air misalnya juga pemerintah daerah perlu mengembangkan sistem pengeluaran air hujan dan limbah yang ramah lingkungan, supaya mikroplastik tidak terus bersirkulasi," pungkas Dicky.