JAKARTA, DISWAY.ID — Kabar gembira bagi calon jemaah haji 2026. Pemerintah dan DPR RI akhirnya menyepakati penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun depan menjadi Rp87.409.365 per jemaah.
Angka ini turun sekitar Rp2 juta dibandingkan tahun 2025.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, menegaskan penurunan biaya tidak akan mengorbankan kualitas layanan jemaah.
BACA JUGA:Biaya Haji 2026 Resmi Turun Rp2 Juta, Prabowo Apresiasi Komitmen DPR RI
"Living cost tetap 750 riyal, sama seperti tahun lalu. Kita hanya melakukan efisiensi di beberapa pos — akomodasi, konsumsi, dan Armuzna (Arafah–Mina–Muzdalifah),” ujar Marwan di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (29/10/2025).
Marwan menjelaskan efisiensi dilakukan dengan pendekatan rasional dan selektif.
"Kita ambil dari berbagai pos, dalam negeri juga ada yang kita kurangi. Misalnya, pelayanan manasik kita kurangi sedikit. Jadi kita cuil-cuil dari berbagai pos, akhirnya ketemu angka itu,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti lama waktu pelaksanaan haji yang masih bisa dihemat.
“Sekarang rata-rata 41 hari. Kalau bisa 30 hari, penurunannya akan signifikan. Dari dulu Komisi VIII sudah minta, kelamaan 41 hari. 30 hari cukup sebetulnya,” tegas Marwan.
Sementara itu, Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menilai efisiensi jangka panjang bisa dicapai lewat pembangunan Kampung Haji, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Kampung Haji itu akan sangat membantu menekan inefisiensi. Selama ini cash outflow kita besar, tapi nanti dengan Kampung Haji, cash inflow-nya juga meningkat,” jelas Dahnil.
Ia menyebut proyek tersebut akan menciptakan keseimbangan keuangan haji nasional.
BACA JUGA:Perpres Ojek Online Segera Rampung, Airlangga: Tak Atur Tarif tapi Fokus Perlindungan Driver
"Saya belum bisa sebut angka penurunannya, tapi dampaknya pasti positif untuk calon jemaah. Sabar, bangun dulu Kampung Hajinya,” tambahnya.