Keduanya memuji tipikal Park yang mirip STY – fokus pada pembinaan muda dan disiplin taktik – tapi tanpa beban kegagalan masa lalu di Indonesia.
Hamka Hamzah, eks bek Persija, bahkan menyebut, "Park Hang-seo cocok karena belum pernah gagal di sini. Kalau STY kembali dan gagal lagi, kasihan legasinya."
Supriyono Prima menambahkan bahwa rekam jejak Park di Vietnam – juara AFF Cup 2018, runner-up Asian Cup 2019, hingga semifinal Olimpiade Tokyo 2020 – bisa jadi blueprint sukses bagi Garuda.
Namun, peluang Park bergabung dinilai tipis oleh media Vietnam seperti Soha. Mereka menyebut Park enggan menerima tawaran dari Indonesia karena khawatir dipecat di tengah jalan, seperti nasib STY dan Kluivert, serta tekanan prestasi instan dari PSSI.
"Di usia 68, Park tak lagi butuh bukti di ASEAN. Ia lebih suka proyek jangka panjang, bukan petualangan berisiko," tulis Soha.
Meski demikian, agen Park disebut telah menawarkan namanya ke PSSI, menempatkannya di antara enam kandidat utama, termasuk Timur Kapadze dan Anthony Hudson.
PSSI menargetkan pengumuman pelatih baru sebelum FIFA Matchday November 2025, di mana Timnas akan uji coba melawan Paraguay, Pantai Gading, dan Panama.