Generasi petinju yang dibina bertahun-tahun kini menghadapi risiko kehilangan peluang mengukir prestasi dan jalur karier profesional. Kegagalan ini bukan hanya merugikan secara prestasi, tetapi juga menghancurkan mimpi dan kerja keras para atlet.
Situasi ini menimbulkan desakan agar pemerintah, khususnya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), segera turun tangan. Penyelesaian konflik KOI dan KONI diperlukan untuk memastikan pembinaan dan masa depan atlet tinju Indonesia tidak lagi menjadi korban ambisi sektoral.