Khutbah Jumat Ustadz Adi Hidayat: Takwa, Rahasia Falah Sejati

Jumat 07-11-2025,10:44 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

JAKARTA, DISWAY.ID - Khutbah Jumat kali ini, Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan jemaah bahwa kebahagiaan sejati dan kesuksesan hakiki dalam hidup tidak hanya diukur dari dunia, tetapi juga dari akhirat.

Dalam Islam, kedua hal itu dirangkum dalam satu kata: “Falah”.

1. Panggilan Iman dan Makna Falah

Ustadz Adi Hidayat membuka khutbahnya dengan seruan agar umat Islam bersyukur atas nikmat iman serta kesempatan menunaikan ibadah Jumat. Menurutnya, panggilan Jumat dalam Al-Qur’an selalu diawali dengan seruan “Ya ayyuhalladzina amanu”, yang artinya “Wahai orang-orang beriman”. Ini menunjukkan bahwa hanya mereka yang memiliki iman sejati yang mampu menjawab panggilan Allah untuk salat Jumat.

Beliau menjelaskan bahwa dalam Al-Qur’an, kata “Falah” menggambarkan perpaduan antara kesuksesan (fauz) dan kebahagiaan (farah).

“Setiap manusia pasti ingin sukses dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat. Maka Islam mengenalkan istilah falah, yang bermakna sukses sekaligus bahagia,” ujar UAH.

BACA JUGA:Hukum Merayakan Tahun Baru 2025 Menurut Islam, Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat, Buya Yahya, dan Ustaz Khalid Basalamah

2. Seruan “Hayya Alal Falah” sebagai Pengingat Hidup

UAH menegaskan, seruan “Hayya alal Falah” yang lima kali terdengar dalam azan setiap hari adalah pengingat agar umat Islam selalu menjalani hidup dengan semangat mencapai falah. “Bangun pagi, dengar azan subuh, hayya alal falah — itu tanda kita diminta memulai hari dengan semangat sukses dan bahagia. Bukan hanya di kantor, tapi juga di rumah dan ibadah,” tuturnya.

Menurut beliau, kesuksesan dunia tidak akan berarti jika tidak membawa ketenangan dan kebahagiaan. “Sukses di dunia harus berujung pada ketenangan di hati dan keberkahan dalam rumah tangga. Itu yang disebut falah.”

3. Golongan Muflihun: Mereka yang Sukses Dunia Akhirat

Dalam penjelasannya, Ustadz Adi Hidayat menafsirkan surat Al-Baqarah ayat 5,

“Ulaika ‘ala hudan min rabbihim wa ulaika humul muflihun” — “Mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung (muflihun).”

BACA JUGA:BACA! Ustadz Adi Hidayat Ungkap Lafal Doa Pergantian Tahun 2025, Lengkap dengan Bahasa Indonesia

Beliau menjelaskan, golongan muflihun adalah orang-orang yang sukses dunia akhirat karena dibimbing oleh Allah dalam setiap langkah hidupnya. “Mereka bekerja dengan jujur, menuntut ilmu dengan niat yang tulus, dan mengamalkan harta serta pengetahuan untuk kebaikan. Semua urusannya dimudahkan oleh Allah,” tegasnya.

UAH mencontohkan para sahabat Nabi seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Abdurrahman bin Auf — semuanya sukses secara duniawi, namun juga berbahagia karena takwanya.

4. Takwa Sebagai Pondasi Kesuksesan

Dalam khutbahnya, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa kunci utama falah adalah takwa. Kata “takwa” sendiri disebut lebih dari 240 kali dalam Al-Qur’an, dan selalu disandingkan dengan janji kebahagiaan dan keselamatan.

Beliau mengutip Surat At-Talaq ayat 2–3,

Kategori :