Tak hanya di lapangan, efeknya juga terasa di luar negeri.
Pertandingan Persib kini disiarkan secara penuh di ESPN Belanda, lengkap dengan komentator berbahasa Belanda yang menggambarkan jalannya laga seolah mereka menonton Ajax atau Feyenoord.
BACA JUGA:Ronaldo Singgung Messi dan Ungkap Rencana Pensiun: ‘Dia Tak Lebih Baik dari Saya’
BACA JUGA:Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Brasil di Piala Dunia U-17: Menunggu Keajaiban!
Fenomena ini menunjukkan bagaimana strategi Persib berhasil memadukan elemen lokal dan internasional, disiplin serta taktik ala Eropa, dipadukan dengan atmosfer khas Stadion GBLA yang penuh semangat Bobotoh.
Persib tak hanya membangun tim untuk menang, tetapi juga membangun brand dan reputasi global.
Mereka sadar bahwa untuk menjadi besar, klub harus dikenal dunia.
Di balik layar, kerja sama manajemen dan federasi juga berperan penting.
Regulasi kuota pemain asing yang diperluas menjadi bagian dari strategi besar untuk meningkatkan peringkat liga Indonesia di mata AFC.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Dipastikan Absen di FIFA Matchday November, Skuad Garuda Muda Hadapi Mali U-22
Meski hanya bisa memainkan delapan pemain asing di kompetisi domestik, Persib mendapat keuntungan di level Asia karena bebas menurunkan lebih banyak pemain asing di ACL2.
Setiap poin yang mereka kumpulkan di kompetisi tersebut berdampak langsung terhadap peringkat nasional.
Misi Besar: Mengangkat Ranking Liga Indonesia
Bagi sebagian orang, peringkat liga Asia mungkin hanya angka.
Namun bagi Persib, angka itu berarti segalanya. Ranking liga menentukan jatah kuota klub di kompetisi kontinental AFC.
BACA JUGA:Blak-blakan! Cristiano Ronaldo Tak Takut Tanpa Trofi Piala Dunia: Saya Sudah Ukir Sejarah Sendiri