BACA JUGA:11 Event Jakarta Akhir Pekan 8-9 November 2025, Banjir Pameran hingga Konser Gratis
“Kehadiran MPDI adalah upaya untuk melanjutkan segala kebaikan yang sudah dihadirkan oleh jaringan para ulama, kyai, dan pesantren.
“MPDI juga hadir sebagai pengingat bagi para pesantren dan para pemimpinnya, bahwa mereka tidak berjuang sendiri, melainkan saling berkolaborasi dan bersinergi untuk kemajuan pesantren,” katanya.
Menurut DR Hidayat, pesantren itu dasarnya adalah keilmuan. Oleh karena itu, sangat penting bagi pesantren di lingkungan MPDI untuk berorientasi kepada kemajuan dan keunggulan.
“Ia menjelaskan, jumlah pesantren yang banyak harusnya tidak hanya menjadi buih, tetapi bisa dibanggakan oleh Rasulullah, baik dari segi jumlah maupun kualitas.
BACA JUGA:Normalisasi Kali Krukut yang Tertunda 10 Tahun Dieksekusi, Pramono Bebaskan 65 Bidang Tanah
BACA JUGA:Bisa Makan 3 Kali Sehari, Kini Alfi Anak Pemulung Nikmati Hidup Layak di Sekolah Rakyat
Orientasi kepada kemajuan dan keunggulan ini juga penting mengingat dunia saat ini sudah sangat terbuka. Masyarakat bisa dengan mudah dalam mencari alternatif dan pilihan; mana yang unggul akan dipilih.
“Hal ini juga berlaku dalam bidang keagamaan, keulamaan. Di sinilah penting bagi MPDI untuk menjadi yang terdepan dan terunggul, para kyainya, pesantrennya, hingga metodenya.” lanjutnya.
Terlebih MPDI sudah punya potensi dan modal keunggulan yang sangat cukup. Hal ini, kata DR Hidayat, terlihat dari nama-nama di lingkung pengurus yang sudah master dan doktor, bahkan Ketua Dewan Pakar MPDI adalah seorang profesor, yaitu Prof. Dr. KH. Ahmad Satori Ismail, MA.
“Keunggulan MPDI akan berkontribusi kepada masyarakat sekaligus membuktikan bahwa dakwah kita bukan hanya rahmatan lil alamin, tetapi juga rahmatan lil indonesiyin atau rahmat bagi seluruh bangsa Indonesia,” pungkasnya.
BACA JUGA:Bos Jalan Tol Beberkan Fakta Transaksi NCD, Gugatan Rp119 T Makin Panas!
BACA JUGA:Jumaroh Dulu Sering Lapar, Kini Belajar dan Makan Teratur di Sekolah Rakyat: Ingin Kuliah Tinggi
Selain pelantikan pengurus dan sidang pleno, Mukernas MPDI 2025 juga dimeriahkan dengan penyelenggaraan Perkemahan Pesantren Nasional (PERPESNAS) V MPDI yang diikuti oleh 5.350 santri dari 100 pesantren di Indonesia.
Sinergi yang dibangun MPDI tidak hanya dengan para pesantren anggotanya saja. Dalam Mukernas 2025 ini, MPDI juga menjalin kerja sama dan kolaborasi yang ditandai dengan penandatanganan MoU bersama sejumlah lembaga seperti Yakesma sebagai Amil Zakat Nasional, BSI Maslahat, Koperasi Aman Mart, Kementerian Koperasi RI, serta Badan Gizi Nasional (BGN).
Melalui Mukernas 2025, MPDI menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam membangun Indonesia melalui sinergi dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi pesantren.