Mukernas MPDI 2025 Tegaskan Komitmen Pesantren dalam Membangun Indonesia Maju

Jumat 07-11-2025,16:29 WIB
Reporter : M. Ichsan
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Majelis Pesantren Dakwah Indonesia (MPDI) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) 2025 di Kampoeng Wisata Gowes Serua, Depok, Jawa Barat, pada 6–8 November 2025. 

Mengusung tema “Sinergi Pesantren untuk Penguatan Dakwah dan Kemandirian Menuju Indonesia Maju,” kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran pesantren dalam menjawab tantangan dakwah dan kemandirian ekonomi umat di era modern.

BACA JUGA:Pasca Ledakan di Masjid Sekolah, Kemendikdasmen Siapkan Pendampingan Psikologis untuk Siswa SMAN 72

BACA JUGA:2 Pucuk Senjata Ditemukan di Lokasi Ledakan SMA 72 Kelapa Gading

Mukernas 2025 diselenggarakan oleh Pengurus Pusat MPDI dan dihadiri oleh Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Hidayat Nur Wahid, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Syura MPDI. 

Kegiatan ini turut diikuti oleh jajaran Pengurus Pusat MPDI, para pimpinan pesantren anggota MPDI, serta perwakilan dari 25 Pengurus Wilayah (PW) yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Saat ini, MPDI memiliki total keanggotaan mencapai 94.968 jiwa, yang terhimpun dari 193 pesantren anggota aktif.

“Mukernas MPDI 2025 kami maknai sebagai ruang strategis untuk memperkuat sinergi antar pesantren di seluruh Indonesia dalam menghadapi dinamika dakwah dan pembangunan bangsa. 

BACA JUGA:54 Orang Terluka, Korban Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Dilarikan ke RSI Cempaka Putih dan Yarsi

BACA JUGA:Profil SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta, Sekolah yang Diguncang Ledakan

“Pesantren memiliki potensi besar sebagai pusat transformasi sosial, ekonomi, dan moral yang mampu berkontribusi terhadap kemandirian umat. 

“Melalui semangat kolaboratif ini, MPDI berkomitmen untuk menjadikan pesantren sebagai pilar penting dalam mewujudkan Indonesia yang maju, berkarakter, dan berkeadaban.” kata Ketua Umum MPDI, KH. Ayi Abdul Rosyid, Lc., M.Ag. 

Pada kesempatan yang  sama, Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Hidayat Nur Wahid mengatakan pentingnya jaringan pesantren, lembaga pendidikan, dan ulama. 

Menurutnya, dunia pesantren sejak lama sudah berkomitmen untuk perjuangan keumatan dan kebangsaan melalui jejaring yang mereka jalin untuk menghadirkan kekuatan aliansi kyai dan santri seperti yang terjadi saat kelahiran Resolusi Jihad 22 Oktober 1945. 

BACA JUGA:Adies Kadir Kembali Menjabat Wakil Ketua DPR Setelah Putusan MKD

Kategori :