Impor Pakaian Bekas Naik Tajam, Wakil Ketua MPR Minta Pemerintah Evaluasi Barang Thrifting

Sabtu 08-11-2025,01:11 WIB
Reporter : Fajar Ilman
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Impor pakaian bekas atau thrifting di Indonesia melonjak tajam dalam beberapa tahun terakhir. 

Data menunjukkan, pada 2021 impor pakaian bekas tercatat sebesar 7 ton, sementara pada 2024 meningkat drastis menjadi lebih dari 3.000 ton.

BACA JUGA:Nestapa Hamish Daud, Baru Dua Hari Keluar RS Usai Operasi Langsung Dihantam Isu Perceraian dan Orang Ketiga

BACA JUGA:Kesaksian Ozan Lihat Ciri-ciri Pelaku Peledakan SMAN 72 Jakarta, Ternyata...

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menegaskan pentingnya evaluasi terhadap masuknya barang-barang thrifting ke Indonesia.

"Kita harus melihat di mana kita bisa berkompetisi dari aspek produksi, barang-barang yang kita kenakan pakaian," ujarnya kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 7 November 2025.

Eddy menyoroti penurunan industri tekstil nasional dan mendesak pembatasan impor pakaian bekas.

"Yang mungkin perlu ditekankan adalah bagaimana kita bisa melakukan pembatasan terhadap barang-barang yang kemudian masuk dari luar negeri yang dipandang murah, tetapi belum tentu juga diketahui kualitasnya dan aspek dari keamanan kesehatannya," ucapnya.

BACA JUGA:Wamendikdasmen Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Bakal Rehabilitasi Sekolah

Menurutnya, murah belum tentu berarti baik. Sehingga harus ada evaluasi lagi terkait kualitas barang thrifting yang masuk Indonesia.

"Apalagi ini adalah barang-barang thrifting yang banyak masuk. Jadi saya kira mungkin perlu ada evaluasi terhadap masuknya barang-barang thrifting di Indonesia," katanya.

Eddy juga mengingatkan dampak ekonomi dari tren thrifting.

"Jangan sampai kita tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi barang-barang pakaian dalam negeri yang justru menyerap tenaga kerja besar. Kalau thrifting kan tidak menyerap tenaga kerja besar," tegasnya.

Kategori :