"Insiden ini tentu menimbulkan trauma yang luar biasa, tidak hanya bagi korban fisik, tetapi bagi seluruh siswa dan guru. Tim psikolog akan segera kami turunkan minggu depan untuk mendampingi mereka melewati masa sulit ini," tambah Atip.
Tragedi di SMAN 72 Jakarta yang diduga kuat dipicu oleh aksi balas dendam seorang siswa korban perundungan (bullying) ini menjadi catatan kelam yang menuntut evaluasi menyeluruh terhadap sistem pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan.