Kemarahannya semakin memuncak ketika Belanda hendak membangun jalur rel kereta api yang melewati makam leluhurnya. Hal ini dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap budaya dan tradisi Jawa.
Pangeran Diponegoro memimpin langsung perlawanan rakyat Jawa terhadap kolonialisme Belanda yang berlangsung selama lima tahun yaitu dari tahun 1825 hingga tahun 1830.
Tercatat dalam sejarah, Pangeran Diponegoro memimpin perang dari Goa Selarong, mengatur strategi gerilya, menggalang dukungan rakyat dari berbagai lapisan masyarakat dari para petani, tokoh agama dan para bangsawan Jawa.
Meskipun, akhirnya Pangeran Diponegoro ditawan dan kemudian wafat di Makassar, serta mengalami kekalahan, Perang Jawa ini menjadi inspirasi bagi gerakan perlawanan Nusantara untuk melawan penjajahan Belanda.
Sosok lain yang teguh dengan pendirian dan memiliki prinsip berjuang ialah Jenderal Besar Sudirman. Jenderal Sudirman adalah sosok pejuang yang tak kenal menyerah.
BACA JUGA:Pagi Ini Mengheningkan Cipta Serentak di Hari Pahlawan 10 November, Catat Jamnya!
BACA JUGA:Kasus Ledakan SMAN 72, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Soroti Isu Bullying dan Umumkan 3 Langkah Pencegahan
Dalam keadaan sakitpun, beliau masih terus memimpin perjuangan melawan tentara Belanda yang ingin merebut kembali tanah air Indonesia.
Sakit parah yang dideritanya saat memimpin perang geriliya, tak menyurutkan semangatnya untuk mengatur strategi perlawanan tentara bersama rakyat dalam melawan agresi Belanda yang kedua.
Tawaran Presiden Sukarno untuk istirahat ditolaknya untuk tetap berjuang memimpin perjuangan rakyat. Kata Jenderal Sudirman “Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah, Saya akan meneruskan perjuangan”.
Prinsip yang teguh pada kebenaran, konsisten, berintegritas, berani mengambil resiko dan memberikan keteladanan, adalah nilai-nilai kepahlawanan yang harus terus kita gaungkan.
Nilai-nilai kepahlawanan adalah kompas moral dan strategis dalam membentuk kepemimpinan yang tangguh, visioner, dan berkarakter negarawan.
Dalam konteks saat ini, kepahlawanan tidak hanya dimaknai sebagai keberanian di medan perang, tetapi juga ketangguhan menghadapi tantangan multidimensi: ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.
BACA JUGA:60 Ucapan Selamat Hari Pahlawan 2025 yang Inspiratif, Cocok Share di WA dan IG
Bangsa yang tangguh adalah bangsa yang tidak kehilangan roh perjuangannya.