3. Buatlah gambar yang diambil dengan kamera Polaroid. Foto tersebut harus terlihat seperti foto biasa, tanpa subjek atau properti yang jelas. Foto tersebut harus memiliki sedikit efek blur dan sumber cahaya yang konsisten, seperti lampu kilat dari ruangan gelap,yang tersebar di seluruh foto. Jangan ubah wajah. Ganti latar belakang di belakang kedua orang tersebut dengan tirai putih dan perempuan dalam foto itu saling berpelukan seperti ayah dan anak.
4. Buatkan foto AI bergaya Polaroid yang realistis, di mana saya duduk berdampingan dengan ayah saya. Buat fotonya menampilkan suasana akrab dan hangat di antara kami. Latar belakang berupa tirai putih dibuat buram (bokeh) agar fokus utama pada kami berdua. Pencahayaan lembut dan hangat menciptakan kesan nostalgia dan keintiman pada foto. Detail wajah kami harus jelas (pertahankan wajahnya), natural, dan warna foto sedikit hangat ala Polaroid klasik supaya terlihat realistis dan menarik. Saya memeluk ayah dari samping
5. Realistic polaroid portrait of me sitting beside my late father (mendiang ayah) wearing a white button-up shirt, soft smile, slight wrinkles. Background: family living room with wooden shelf and warm table lamp. Medium shot (waist-up), warm film tones, light grain, white polaroid border. Caption (handwritten): 'Untuk Papa - Selamanya